Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Membaca Ulang Narasi Kemenangan Tarif Dagang 19% Indonesia

17 Juli 2025   10:09 Diperbarui: 17 Juli 2025   10:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diplomasi dagang Donald Trump. (Kompas/Heryunanto)

"Minggu Penuh Kejutan" mungkin telah membawa sedikit kelegaan. Terutama bagi sektor-sektor tertentu. 

Namun, penting bagi kita untuk tidak larut dalam euforia. Kita harus melihat situasi ini dengan jernih. 

Keterlibatan kepala negara yang intensif. "Pencapaian" tarif yang masih tinggi. Dan "penawaran" yang signifikan. 

Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih berjuang. Berjuang dalam posisi yang rentan. Di tengah arena perdagangan global. Arena yang didominasi kekuatan besar. Dengan agenda geopolitik yang kuat.

Alih-alih merayakan kesepakatan ini sebagai kemenangan mutlak. Kita harus melihatnya sebagai pengingat pahit. 

Tentang kerapuhan sistem perdagangan multilateral. Dan urgensi membangun ketahanan ekonomi domestik. Ketahanan yang sejati. 

Ini berarti diversifikasi pasar. Pasar ekspor dan impor. Penguatan industri dalam negeri. Serta reformasi struktural yang konsisten. 

Reformasi yang juga berani. Tanpa harus menunggu "ancaman" dari luar. 

Seperti dalam permainan catur. Satu langkah maju tidak menjamin kemenangan. Jika strategi jangka panjang kita belum kokoh.

Indonesia harus terus memperjuangkan penegakan prinsip. Prinsip perdagangan multilateral. Juga aturan main berbasis disiplin. 

Namun, yang lebih penting, kita harus mengakui sesuatu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun