Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Museum ke Desa Wisata, Liburan Hemat Penuh Nilai Pembelajaran

30 Mei 2025   02:14 Diperbarui: 30 Mei 2025   02:14 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah keluarga berpiknik di kawasan Monas saat libur awal tahun, Senin (1/1/2024).(KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Ini adalah bukti konkret. Bahwa akses terhadap edukasi sejarah dan budaya bisa sangat dimudahkan.

Yang juga menggugah minat saya adalah eksplorasi pusat kerajinan lokal atau desa wisata.

Adyatama Tour, dalam ulasannya secara eksplisit menekankan. Bagaimana desa wisata kini jadi pilar penting pariwisata berkelanjutan. Sekaligus pusat untuk merasakan pengalaman budaya yang asli.

Bukan lagi rekreasi sambil lalu. Tapi kita bisa benar belajar tentang proses pembuatan kerajinan. Memahami filosofi di baliknya. Bahkan terlibat dalam kegiatan masyarakat setempat.

Contoh nyata, Desa Wisata Kampung Betawi Setu Babakan di Jakarta yang menawarkan pengalaman budaya Betawi tanpa biaya masuk.

Atau jika ingin pengalaman yang lebih dalam terkait pelestarian alam dan budaya. Viva Wisata pernah mengulas Desa Wisata Etnaprana. Sebagai salah satu model sukses pengembangan eco-tourism di Indonesia tahun 2025. 

Bagi saya, inilah investasi wawasan yang tak ternilai untuk anak-anak.

Tren Minat pada Aktivitas Wisata Gratis

Ada beberapa aspek yang mungkin terlewat jika kita tidak jeli mengamati. Tren pariwisata menunjukkan, ada peningkatan minat pada aktivitas wisata gratis atau berbiaya rendah.

Kabar Jawa misalnya, merilis daftar wisata di Jogja dengan tiket masuk gratis (HTM free) edisi Mei 2025. Secara implisit menunjukkan bahwa permintaan dan penyediaan fasilitas semacam ini ada dan berkembang. Ini sinyal positif.

Coba perhatikan taman kota atau alun-alun di sekitar kita. Sering tempat-tempat ini jadi pusat rekreasi keluarga. Tanpa perlu mengeluarkan biaya sepeser pun.

Detik Travel bahkan pernah mengulas bagaimana Alun-Alun Depok bisa menghasilkan cuan bagi pedagang sekitar. Dan ramai pengunjung. Meski fasilitas utamanya gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun