Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi Kebakaran yang Menewaskan Tiga Balita dan Kegagalan Perlindungan Anak

12 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 11 Mei 2025   19:28 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebakaran rumah dengan pintu terkunci simbolkan pengabaian. (Dibuat oleh ChatGPT)

Masalah ini tidak semata disebabkan kelalaian individu. Faktor kemiskinan ekstrem dan ketidakberdayaan struktural turut berkontribusi. 

Hal ini meningkatkan angka kekerasan terhadap anak. Dalam kasus ini, Siska, ibu korban, adalah ibu muda. Ia bekerja di gerai ponsel untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Bagi ibu yang hidup dalam keterbatasan, menjaga anak-anak tidak mudah. Terlebih lagi, situasi yang tidak mendukung. Banyak orang tua yang sangat mencintai anak-anak mereka. 

Namun, mereka terpaksa bekerja lebih banyak demi ekonomi keluarga. Akhirnya, pengawasan terhadap anak menjadi terabaikan.

Di Indonesia, kesenjangan sosial dan kemiskinan telah lama menjadi masalah. Lebih dari 25 juta anak Indonesia hidup dalam kemiskinan (Badan Pusat Statistik, 2023). 

Ini angka yang sangat besar. Angka ini menggambarkan betapa rentannya posisi anak-anak. Ketidakberdayaan struktural yang dimiliki keluarga miskin menciptakan lingkaran setan. Lingkaran ini sulit diatasi.

Peran Masyarakat dan Negara dalam Melindungi Anak

Masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengandalkan keluarga atau individu. Pemerintah harus mengambil langkah tegas dalam memperbaiki sistem perlindungan anak. 

Salah satu langkah yang diperlukan adalah memperkuat kebijakan perlindungan anak. Ini termasuk pencegahan perkawinan dini dan penyuluhan pengasuhan aman. 

Pemerintah juga harus memberikan pendampingan kepada ibu muda yang membutuhkan. Seperti yang diungkapkan KPAI, peran negara sangat penting. 

Negara harus memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan yang layak. Negara juga perlu mendukung keluarga berisiko tinggi dengan fasilitas yang memadai (Kompas, 2023).

Masyarakat juga memiliki peran yang tidak kalah penting. Kita harus terlibat dalam mendeteksi potensi kerentanan anak-anak. Ini bukan hanya tanggung jawab ibu atau ayah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun