Sementara itu, buku fisik digunakan untuk menulis perasaan pribadi yang terlalu sensitif untuk ditulis secara digital. Kedua jenis diary ini saling melengkapi.
Ke depan, kemungkinan akan ada lebih banyak aplikasi yang menggabungkan fitur terbaik dari keduanya. Aplikasi ini akan menawarkan pengalaman menulis yang lebih personal, sekaligus mempertahankan manfaat praktis dari teknologi digital.
Penutup
Pergeseran dari buku diary ke aplikasi digital adalah perubahan besar dalam cara menyimpan kenangan pribadi. Aplikasi digital memudahkan dan efisien, namun menimbulkan tantangan soal privasi dan ekspresi diri.Â
Buku diary fisik, meski tampak kuno, menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dan pribadi.
Saat ini, kita belum siap sepenuhnya meninggalkan buku fisik, dan mungkin tidak perlu. Digitalisasi diary tidak menggantikan buku fisik, tapi menciptakan pola hibrida dalam ekspresi diri.Â
Kita bisa memilih menggunakan keduanya, sesuai situasi dan kebutuhan.
***
Referensi:
- JETE Indonesia. (2023). _5 Rekomendasi Aplikasi Diary yang Bikin Kamu Refleksi_. JETE Indonesia. https: Â //jete. Â id/5-rekomendasi-aplikasi-diary-yang-bikin-kamu-refleksi/
- SMPN Serang. (2020). _Studi Minat Remaja terhadap Diary vs Jotform_. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 12(3), 45-60. https: Â //ejournal. Â unesa. Â ac. Â id/index. Â php/JDKV/article/download/63489/48149
- UKI. (2020). _Studi Minat Remaja terhadap Diary vs Jotform_. Jurnal Psikologi Sosial, 15(2), 112-125. https: Â //ejournal. Â uki. Â ac. Â id/index. Â php/sel/article/download/2609/1704/9176
- ClickUp. (2025). _Aplikasi Jurnal Digital 2025_. ClickUp Blog. https: Â //clickup. Â com/id/blog/105386/aplikasi-jurnal-digital
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI