Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Serial Adolescence Menyentil Realita Larangan HP yang Tak Lagi Efektif

16 April 2025   10:00 Diperbarui: 14 April 2025   22:44 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak sedang menggunakan gadget di kelas. (Shutterstock via Kompas.com)

Serial Adolescence membuka mata soal anak dan gadget, saat keluarga dan negara mulai turun tangan.

Saya jadi ingat serial Adolescence di Netflix yang lagi banyak dibahas orang. Ceritanya soal anak-anak dan remaja. Mereka hidup di zaman penuh HP, media sosial, dan internet cepat. 

Tapi yang bikin kaget, cerita itu mirip banget sama kehidupan kita. Rasanya kayak ngelihat rumah sendiri di layar.

Sebagai orangtua, serial ini ngajak kita mikir. “Sebenernya kita ini hadir nggak sih buat anak-anak kita? Atau udah kalah sama layar?” 

Pertanyaan ini makin nyentil pas saya baca data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024. 

Ternyata 39,71% anak kecil di Indonesia sudah pakai HP sendiri. Dan 35,57% dari mereka sudah bisa buka internet. Mereka belum sekolah, tapi udah keliling dunia maya.

Ketika Larangan Tak Lagi Cukup

Beberapa orang tua bilang, “Ya udah, jangan dikasih HP aja.” Tapi hidup nggak semudah itu. 

Sekarang teknologi ada di mana-mana. Anak lihat kita pesen makanan lewat aplikasi. Lihat kita kerja dari laptop. Denger lagu di YouTube. Jadi, cuma melarang tanpa ngajarin itu nggak cukup. Nggak bakal ngefek.

Menurut National Association for Media Literacy Education (NAMLE), ada cara yang bisa dicoba. Namanya prinsip “6 Es”. Engage, Explore, Explain, Examine, Evaluate, dan Express

Gampangnya, ajak anak ngobrol soal apa yang mereka tonton. Jangan langsung marah. Tanya mereka, kenapa suka tontonan itu? Jelaskan baik-buruknya. Latih anak supaya bisa mikir sendiri soal konten digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun