Jakarta dan Bandung mulai terapkan kebijakan hijau dengan teknologi canggih, namun masih menghadapi berbagai tantangan.
Pernah kepikiran nggak, gimana kalau kantor pemerintah kita bisa lebih ramah lingkungan? Ternyata, konsep "kantor hijau" bukan cuma impian.Â
Di Indonesia, kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung lagi serius banget buat terapkan kebijakan rendah karbon di gedung pemerintah. Banyak orang mungkin mikir ini cuma proyek kecil atau sekadar ikut-ikutan.Â
Tapi percayalah, ini langkah besar buat masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Penasaran gimana kebijakan ini diterapkan? Sejauh mana hasilnya?
Jakarta & Bandung Pamer Inovasi Rendah Karbon
Jawa Barat sekarang jadi contoh dalam menerapkan Low Carbon Development Initiative (LCDI). Mereka targetkan pengurangan emisi COâ‚‚ sampai 13,45 juta ton. Ini bukan cuma soal bangunan, tapi juga merubah cara perencanaan kota.Â
LCDI membantu mereka fokus pada pengurangan emisi di seluruh sektor, termasuk pembangunan kota. Kebijakan ini jadi contoh nyata keberlanjutan yang semakin berkembang di Indonesia.
Jakarta juga ikut ambil langkah besar. Dengan Keputusan Gubernur No. 28/2025, Jakarta mulai terapkan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) untuk sektor transportasi dan energi.Â
Jakarta bahkan bentuk tim khusus untuk jalankan NEK ini, yang jadi indikator seberapa besar kota ini berkontribusi pada pengurangan emisi. Langkah ini mendekatkan Jakarta ke target energi terbarukan 23% pada 2025.
Selain itu, ada teknologi Net Zero Estates Software dari EY. Teknologi ini memantau lebih dari 50.000 gedung pemerintah di seluruh Indonesia.Â
Tanpa harus kunjungi gedung satu per satu, teknologi ini bantu pemerintah hemat biaya dan waktu. Teknologi ini pastikan gedung tetap efisien dan ramah lingkungan.Â