Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

DPR Geram Coretax Error, DJP Akhirnya Mengalah

13 Februari 2025   18:08 Diperbarui: 13 Februari 2025   18:08 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar halaman login Coretax DJP Kemenkeu. (coretaxdjp.pajak.go.id via Kompas.com)

Coretax diluncurkan untuk mempermudah pajak, tapi malah menyulitkan wajib pajak. DPR turun tangan, DJP mengalah.

Idiom 'kalau bisa dipersulit, kenapa harus dibikin mudah?' nampaknya sudah menjadi way of life di Indonesia. Kita dengan mudah melihatnya pada Coretax. Sistem pajak baru yang diluncurkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada 1 Januari 2025. 

Seharusnya, sistem ini bisa meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan pajak. 

Tapi kenyataannya? Gangguan teknis, sistem crash, hingga data wajib pajak yang berantakan justru membuat banyak orang frustrasi. 

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Coretax gagal memenuhi ekspektasi? Dan yang lebih penting, bagaimana cara menghindari kesalahan seperti ini di masa depan?  

Implementasi Coretax yang Tergesa-gesa Berujung Masalah  

Sejak awal, Coretax dirancang untuk menjadi sistem perpajakan yang lebih modern dan efisien. 

Menurut Reuters, sistem ini dikembangkan bekerja sama dengan perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG CNS. 

Coretax digadang-gadang sebagai solusi digitalisasi pajak yang akan meningkatkan kepatuhan dan transparansi wajib pajak. 

Tapi masalah muncul ketika sistem ini langsung diterapkan secara nasional tanpa uji coba bertahap. 

Begitu Coretax mulai digunakan, banyak wajib pajak melaporkan kesulitan mengakses sistem, data yang tidak cocok, hingga seringnya error saat proses pelaporan pajak.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun