Mohon tunggu...
Ahyar Junaedi
Ahyar Junaedi Mohon Tunggu... Lecturer

"Sebaik-baik Manusia adalah yang bermanfaat untuk sebanyak-banyak orang lain"

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Di Era AI dan Digitalisasi, Apakah Manajemen Strategis Masih Dibutuhkan?

20 Maret 2025   05:39 Diperbarui: 20 Maret 2025   05:39 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann


Namun, ada satu hal yang sering dilupakan: AI tidak memiliki intuisi, visi, dan pemahaman konteks manusia, paling tidak belum sampai kesana.


Strategi bisnis tidak hanya soal membaca angka, tetapi juga tentang memahami emosi pelanggan, membangun brand, dan mengambil keputusan etis yang tidak bisa diputuskan oleh mesin.


Coba bayangkan: Jika strategi bisnis hanya bergantung pada AI, apakah perusahaan seperti Apple bisa sukses dengan filosofi inovasi dan desainnya? Atau apakah Starbucks bisa bertahan hanya dengan mengandalkan data tanpa membangun budaya dan pengalaman pelanggan yang kuat?


AI Hanya Sebuah Alat, Bukan Pengambil Keputusan Utama


Dalam Harvard Business Review, seorang pakar strategi, Roger Martin, menyebut bahwa "Data-driven decision making is powerful, but leadership is irreplaceable." Artinya, keputusan strategis tetap harus diambil oleh manusia, bukan mesin.


AI bisa memberi rekomendasi, tetapi keputusan akhir tetap ada di tangan pemimpin perusahaan. Hal ini karena strategi bisnis bukan sekadar tentang angka, melainkan juga tentang nilai, budaya, dan visi jangka panjang.


Contoh nyata adalah Amazon. Mereka memang menggunakan AI dalam hampir semua aspek bisnis mereka, mulai dari logistik hingga personalisasi pelanggan. Namun, di balik semua itu, Jeff Bezos tetap memiliki peran strategis dalam menentukan arah perusahaan -- sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh mesin.


Strategic Management di Era Digital: Evolusi, Bukan Eliminasi


Jadi, jika AI tidak bisa menggantikan peran strategi, bagaimana seharusnya manajemen strategis berkembang?


Dari Perencanaan Statis ke Adaptasi Cepat
*Dulu, strategi bisnis dibuat untuk jangka waktu lima atau sepuluh tahun. Sekarang? Strategi harus fleksibel.
*Dunia berubah cepat, dan strategi bisnis harus mampu beradaptasi dengan perubahan pasar yang dinamis.


Data-Driven, Tapi Tetap Berbasis Nilai
*Gunakan data untuk mendukung pengambilan keputusan, tetapi jangan abaikan intuisi dan nilai organisasi.
*Keputusan bisnis tidak selalu tentang profit. Faktor sosial, keberlanjutan, dan etika juga harus diperhitungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun