Korban jiwa terus bertambah. Hingga saat ini, di Israel, serangan Iran telah menyebabkan sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 380 terluka, sementara di Iran, balasan dari Israel menewaskan lebih dari 128 orang dan melukai lebih dari 800 lainnya.
Selain itu, konflik ini tidak lagi hanya melibatkan dua negara. Kelompok Houthi, yang didukung Iran, mulai meluncurkan rudal ke Israel sebagai bagian dari solidaritas. Inggris dan Amerika Serikat juga mengambil langkah militer preventif, memindahkan aset dan jet tempurnya ke Timur Tengah untuk mengantisipasi eskalasi lebih lanjut.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran global, apakah konflik ini akan tetap terbatas antara Iran dan Israel, ataukah berkembang menjadi konflik regional yang melibatkan lebih banyak aktor? Dengan semakin tingginya tensi di Timur Tengah, dunia kini berada di ambang ketidakpastian.
Dampak Geopolitik dan Ekonomi Global
Perang antara Iran dan Israel tidak hanya menjadi konflik dua negara, tetapi telah mengubah lanskap geopolitik global secara drastis. Ketegangan yang terjadi membawa dampak luas, baik dalam stabilitas politik, hubungan internasional, maupun ekonomi dunia.
- Respon Internasional dan Potensi Intervensi
Negara-negara besar mulai mengambil sikap terhadap konflik ini. Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Israel, telah meningkatkan kehadiran militer di Timur Tengah, sementara Rusia dan China menunjukkan kecenderungan mendukung Iran, meskipun belum secara terbuka mengambil tindakan. PBB telah menyerukan gencatan senjata, tetapi upaya diplomatik tampaknya terbentur oleh kepentingan masing-masing pihak.
Jika situasi terus memburuk, kemungkinan intervensi langsung dari negara-negara besar semakin tinggi. Selain itu, beberapa negara Arab yang sebelumnya netral, seperti Arab Saudi dan UEA, kini mulai memperketat kebijakan militernya untuk mengantisipasi dampak konflik di kawasan.
- Efek Perang terhadap Pasar Finansial dan Harga Minyak
Perang ini telah mengguncang pasar finansial. Harga minyak dunia melonjak tajam karena kekhawatiran terganggunya distribusi dari wilayah Teluk Persia, yang merupakan jalur utama ekspor minyak global. Pasar saham mengalami gejolak, terutama di sektor energi dan pertahanan. Mata uang negara-negara berkembang juga terdampak, dengan meningkatnya permintaan terhadap dolar AS sebagai aset safe haven.
Selain itu, rantai pasokan global mulai terdampak. Iran dan Israel sama-sama memiliki peran dalam industri teknologi dan semikonduktor, sehingga perang ini berpotensi menghambat produksi dan distribusi produk elektronik.