Pemanasan global (global warming) tidak lagi menjadi isu jauh di depan, melainkan kenyataan yang kini kita rasakan. Suhu bumi terus meningkat, musim semakin sulit diprediksi, dan ancaman kekeringan hingga banjir kian nyata. Salah satu dampaknya yaitu peternakan ayam. Â Isu kenyamanan thermal menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung produktivitas ternak ayam. Suhu kandang yang terlalu tinggi dapat menyebabkan heat stress, berimbas pada penurunan nafsu makan, lambatnya pertumbuhan, dan meningkatnya kematian pada ayam.
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerapkan cat reflektif BeCool pada atap di peternakan ayam milik desa di wantilan, Kec. Cipendeuy, Kab. Subang, yang dikelola oleh Pak Parman, RW setempat.
Atap kandang tersebut berbahan asbes yang mudah menyerap panas. Melalui aplikasi cat BeCool dengan Solar Reflectance Index (SRI) 106, teknologi ACV Microspheres Nano-Insulator, serta sertifikasi Cool Roof Rating Council (CRRC) (nilai solar reflectance 0,77 dan thermal emittance 0,88), diharapkan suhu kandang dapat lebih stabil.
Efektivitas intervensi ini diukur menggunakan Ellitech Data Logger pada tiga titik: bagian dalam kandang, atap sisi barat, dan atap sisi timur.Â
Hasil data sebelum dan sesudah pengecatan:
Dalam kandang: 28,1°C → 26,1°C (turun 2,0°C)
Atap sisi barat: 29,8°C → 27,9°C (turun 1,9°C)
Atap sisi timur: 30,3°C → 28,2°C (turun 2,1°C)
Dari gambar 2. diagram batang tersebut bahwa cat BeCool cukup efisien untuk menurunkan suhu pada peternakan ayam di Desa Wantilan. Selain menurunkan suhu, kelembapan kandang menjadi lebih ideal. Menurut Pak Parman, sejak dilakukan pengecatan BeCool, ayam terlihat lebih sehat, nafsu makan meningkat, dan penggunaan kipas angin di siang hari bisa dikurangi.
"Kalau dulu siang panas sekali, ayam sering ngos-ngosan. Sekarang cukup terasa lebih adem, ayam jadi lebih tenang dan makan lahap," ujar Pak Parman.
Inisiatif ini menunjukkan bagaimana BUMDes dapat memanfaatkan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan ternak dan produktivitas usaha. Penerapan cat reflektif juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Ke depan, teknologi serupa diharapkan bisa diterapkan di berbagai jenis selain di peternakan tetapi bisa diterapkan disekolah, perusahaan maupun rumah di berbagai daerah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI