Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ulasan Buku "Al-Juwaini, Peletak Dasar Teologi Rasional dalam Islam"

9 Juni 2020   14:47 Diperbarui: 16 Juni 2020   13:25 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang guru pernah berkata bahwa pada masa pandemi ini kita harus syukur kepada Allah. Setidaknya bagi pecinta buku akan mengisi masa pembatasan sosial berskala besar dengan membaca buku. Orang yang minat dengan ilmu akan menjadikan kondisi pandemi ini untuk meningkatkan ilmu dan mengakses pengetahuan. Dan orang-orang yang cinta ilmu biasanya punya banyak buku dan belum seluruhnya buku yang dimiliki itu dibaca. Apalagi dibaca tuntas tiap bukunya. Saya yakin belum banyak yang dibaca tuntas.Saya minat baca sejak masa kuliah. Sejak kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, saya senang dengan buku-buku, sehingga kalau ada buku menarik saya segera membelinya. Saya sendiri tidak menghitung jumlah buku di rumah. Mungkin ada ratusan buku yang berada di rumah. Belum dihitung yang dipinjam dan tak kembali.

Harus saya akui bahwa tidak semua buku yang ada di rumah dibaca tuntas. Ada buku yang masih dibungkus plastik dan ada buku-buku yang dibaca pengantarnya saja kemudian disimpan. Dan masa pandemi ini, saya berniat untuk membaca buku yang dimiliki di rumah satu demi satu secara tuntas. Saya tidak tertarik dengan tips agar cepat menyelesaikan tumpukan buku dalam tempo cepat.

Saya nikmati saja baca buku sampai tuntas meski kurang minat dan bosan dengan temanya. Saya paksakan saja baca sambil melatih sabar dalam menyelesaikan suatu aktivitas. Seperti pada buku "Al-Juwaini, Peletak Dasar Teologi Rasional dalam Islam" karya Tsuroya Kiswati.

Buku "Al-Juwaini" ini merupakan disertasi di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Diterbitkan menjadi buku oleh Erlangga tahun 2005. Meski tebalnya 206 halaman, tetapi membaca buku ini seperti saya membaca buku yang tebalnya 400 halaman. 

Lebih dari satu pekan saya membacanya. Hurufnya kecil dan rapat. Yang paling menyulitkan pada susunan kata dan kalimat yang masih bernuansa akademik. 

Temanya pun akademik yaitu teologi Islam yang bercorak filsafat. Dan memang teologi Islam (Ilmu Kalam) itu dekat dengan filsafat karena dalam sejarah dipengaruhi pemikiran Yunani yang diterjemahkan masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Al-Juwaini yang dikenal Imam dua kota suci (alharamain) ini lahir tahun 1028 Masehi. Ia generasi sebelum Abu Hamid Ghazali dan sebelum kalahnya Abbasiyah oleh kaum Tartar.

Sebelum lahir Al-Juwaini pun, Timur Tengah ramai dengan wacana ilmu Kalam dan filsafat. Masa ini lahir mutakalimun (teolog) dari aliran Khawarij, Qadariyah, Jabariyah, Syiah, Asyariyah, Mutazilah, Maturidiyah, dan lainnya. 

Tokoh filsafat Islam pun bermunculan mulai Al-Farabi, Sijistani, Al-Kindi, Ibnu Sina, komunitas Ikhwan Shafa, dan lainnya. Mereka ini dikenal orang-orang yang menghidupkan pemikiran Islam dengan filsafat dan kajian agama (teks Alquran) dengan corak rasional. Generasi ini terkenal sebagai penyumbang peradaban manusia dari kaum Muslim.

Kembali pada buku. Tsuroya Kiswati mengkaji pemikiran Al-Juwaini mulai dari situasi dan kondisi zaman yang melingkupinya, sosok dan biografi Al-Juwaini, karya tulisnya, dan pokok-pokok pemikiran Al-Juwaini.

Sebagai disertasi tentu tidak diragukan buku ini menggunakan rujukan berlimpah dari reference berbahasa Arab dan Inggris. Sekira empat bab yang disajikannya. Dengan porsi dominan pada pemikiran Al-Juwaini.

Secara umum, wacana yang diuraikan Al-Juwaini seputar keyakinan, ketuhanan, takdir, qadha wal qadar, kenabian, kitab suci, akhirat (surga dan neraka), kebangkitan dari kubur, syafaat, ikhtiar dan pasrah manusia, dan keislaman seorang mukmin. Dan pada uraiannya pun tidak lepas dari dalil teks suci agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun