Mohon tunggu...
ahmad ridho khadaffi
ahmad ridho khadaffi Mohon Tunggu... Staff

Speed lovers

Selanjutnya

Tutup

Worklife

peran sumber daya manusia dalam pengembangan karir gen z

28 Juni 2025   10:31 Diperbarui: 28 Juni 2025   08:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan Karir Generasi Z

Pendahuluan

Perubahan generasi dalam dunia kerja selalu menimbulkan tantangan dan peluang baru bagi divisi sumber daya manusia (SDM). Saat ini, generasi Z---kelahiran sekitar tahun 1997--2012---telah memasuki dunia kerja dan mulai mendominasi tenaga kerja global bersama generasi milenial. Generasi ini membawa paradigma baru terkait pekerjaan, nilai-nilai profesional, teknologi, dan cara mereka memandang karir. Oleh karena itu, fungsi SDM dalam sebuah organisasi harus berkembang lebih adaptif dan strategis agar mampu mengelola potensi Gen Z secara optimal, terutama dalam pengembangan karir.

Pengembangan karir bukan lagi sekadar menyediakan jalur kenaikan jabatan atau promosi. Bagi Gen Z, karir adalah cerminan dari identitas, makna, dan keseimbangan hidup. Maka, penting bagi departemen SDM untuk memahami karakter unik Gen Z dan menyesuaikan pendekatan mereka dalam menyusun program-program pengembangan karir yang relevan dan berdampak.

Karakteristik Generasi Z dalam Dunia Kerja

Sebelum membahas bagaimana SDM dapat berperan, penting untuk memahami siapa Gen Z dan apa yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Gen Z adalah generasi yang tumbuh di era digital dan hiper-informasi. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan teknologi yang terus berkembang. Karakteristik utama mereka meliputi:

Digital native: Terbiasa menggunakan teknologi dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam bekerja.

Mencari makna dan nilai: Mereka cenderung ingin bekerja di organisasi yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka.

Menghargai fleksibilitas: Jam kerja fleksibel, kerja jarak jauh, dan keseimbangan hidup adalah hal penting.

Cerdas secara sosial dan individualistis: Mereka ingin dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, namun tetap menjaga identitas pribadi yang kuat.

Menginginkan umpan balik cepat dan berkelanjutan: Mereka lebih memilih pendekatan mentoring daripada sistem penilaian kinerja tahunan yang kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun