Mohon tunggu...
Ahmad Revor
Ahmad Revor Mohon Tunggu... Mahasiswa KPI UMJ Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Mahasiswa aktif Komunikasi dan penyiaran islam - Universitas Muhammadiyah Jakarta Penerima Program Beasiswa 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati Tenang, Hidup Tentram: Kekuatan Iman dalam Menjalani Hari

15 September 2025   15:00 Diperbarui: 15 September 2025   15:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hati Tenang, Hidup Tentram: Kekuatan Iman dalam Menjalani Hari

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Saudara-saudariku yang dirahmati Allah,

Pernahkah kita merasakan kedamaian di tengah badai kehidupan? Atau justru sebaliknya, kegelisahan menghantui kalbu tanpa sebab yang jelas? Di tengah gemerlap dunia yang fana ini, ketenangan hati menjadi dambaan setiap insan, sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Namun, sadarkah kita, bahwa ketenangan itu sesungguhnya bersemayam dalam diri kita, bahkan mungkin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari fitrah kita?

Dalam kesempatan ini, kita tidak akan membahas tentang meditasi atau yoga, meskipun keduanya memiliki manfaat tersendiri. Mari kita merenungkan sesuatu yang lebih hakiki, sesuatu yang telah menjadi sumber kekuatan bagi para Nabi dan orang-orang shalih terdahulu: Iman.

Iman, bagi kita umat Muslim, bukanlah sekadar rangkaian ritual atau dogma yang kaku. Lebih dari itu, iman adalah keyakinan yang hidup, yang tumbuh dan bersemi dalam qalbu kita. Iman adalah pelita yang menerangi jalan hidup kita, sauh yang menahan kita saat ombak cobaan menerjang, dan oase yang menyegarkan dahaga ruhani kita.

Lalu, bagaimana iman dapat menghadirkan ketenangan hati bagi kita? Bukankah dunia ini dipenuhi dengan ujian dan cobaan? Justru di sinilah hikmah dan kekuatan iman terpancar. Ketika kita memiliki keyakinan yang kokoh kepada Allah SWT, kita tidak mudah terombang-ambing oleh persoalan duniawi. Kita meyakini bahwa ada Dzat Yang Maha Kuasa yang senantiasa mengawasi dan menolong kita.

Iman mengajarkan kita untuk menerima qadha dan qadar dengan ridha, mensyukuri setiap nikmat yang Allah limpahkan, dan bersabar dalam menghadapi ujian. Iman juga mendorong kita untuk berbuat ihsan kepada sesama, karena kita menyadari bahwa setiap amal shalih akan menjadi bekal kita di akhirat kelak.

Saya teringat dengan kisah seorang sahabat yang kehilangan pekerjaannya di tengah pandemi. Ia sempat dirundung kesedihan dan keputusasaan. Namun, berkat iman yang tertanam kuat di hatinya, ia mampu bangkit kembali. Ia mulai mencari peluang baru, mempelajari keterampilan baru, dan akhirnya berhasil membangun usaha yang berkah. Ia menuturkan, imanlah yang memberinya kekuatan untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun