Mohon tunggu...
Ahmad Ramdani Official
Ahmad Ramdani Official Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Jadikan buah pikiranmu, adalah karya terhebatmu untuk Dunia!!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perspektif Remaja, dan Pola Hidupnya

25 Mei 2023   22:31 Diperbarui: 25 Mei 2023   22:35 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cobalah menghidupkan dialektika. Apabila suatu pandangan terhadap suatu konsep yang dikemukakan Remaja yang lain memang tidak tepat, bantahlah dengan argumen pula, bukan justru menjustifikasi (sentimen) atau bahkan membencinya secara biologis. Itu sesungguhnya bukanlah ciri-ciri terhadap generasi unggulan.

Berhentilah mulai dari hari ini, akan hal-hal atau perilaku hedonis. Anda tahu, apa yang menyebabkan kita kerap kali merasa insecure? Tak perlu menggali referensi atau literasi sana-sini. Sikap insecure itu terjadi karena kita bodoh dan tak punya kemampuan berpikir, serta malas untuk belajar.

Oleh karenanya, yang harus kemudian dilakukan, bukan mencari literasi tutorial menghilankan sikap tersebut. cukup belajar saja yang giat. Perbanyak membaca buku, sering-seringlah menyimak konten-konten edukasi, kalau hobi menonton film, tontonlah film-film yang meng-inspiratif.

Membaca novel juga tak masalah. Bacalah novel yang meng-edukasi. Yang bercerita akan sikap kegigihan sosok utama, untuk menjadikan diri kita sosok yang berarti. Sesuai dengan kisah fiksi bacaan kita itu.

Jangan selalu mem-bully sesama. balaslah kritikan dengan kritikan. Argumen dengan argumen. Bila disakiti, kasih semacam peringatan tidak masalah, asal jangan berkepanjangan. Sebab problema biologis yang tak kunjung diselesaikan memalui jalur perdamaian, dan menghasilkan ke-harmonisasian. Itu sama saja dengan hewan.

Mengutip bahasa yang ada dalam Alkitab. Kasihilah Tuhan dengan segenap Akal Budimu, serta Kasihilah sesamamu sebagaimana Kamu mencintai diri sendiri. Tanamkan sikap luhur tersebut. perlu digaris-bawahi secara seksama. Aktualisasi terhadap suatu tindakan mengasihi, bukan hanya mandek pada perkara memberi perkara kebutuhan jasmaniah semata.


Upaya sharing atau berbagi pengetahuan, itu saja pun juga termasuk. Plato seorang filsuf Yunani ber-prinsip; "Manusia itu, jangan hanya selalu mencondongkan hidupnya pada dimensi lahiriah. Melalui Akal Pikiran, cobalah untuk mengasihi sesama."

Jelas, prinsip seorang Filsuf Yunani terbesar sepanjang sejarah itu, diambil daripada gagasan dalam kitab suci. Karena kitab suci, merupakan norma-norma atau aturan baku, untuk Manusia menjalani kehidupan yang sesuai akan keinginanNya. Keingingan Sang Pencipta, Pengatur, dan Pendidik segala penjuru Alam Semesta jagad raya.

Selaku Remaja, sebagai pemuda yang di-prediksikan dan di-harapkan, intelektualitas itu jangan hanya dijadikan ajang mencari perhatian public saja. Perlombaan yang bersifat literatif seperti pidato, puisi, menyanyi, usahakan untuk perlahan-lahan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Jadilah Pemuda yang berdikari. Akan tetapi, tidak boleh sampai kebablasan. Berdikari bukan berarti menentang segala-galanya, terutama prinsip-prinsip Tuhan. Ingat, kebenaran mutlak hanyalah berasal dari Sang Pencipta. Maka, lakukan open mind agar dapat memahaminya.

Jangan mudah ter-provokasi, ter-manipulasi. Karena itu teramat berbahaya. Bisikan tak sedap itu bisa datang dari mana saja. Kita para Remaja tidak akan pernah menyangkanya, manakala tidak berpikir. Sahabat kita sendiripun, kadang mereka tak tulus mencintai kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun