Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mirna (2/2)

2 Oktober 2021   10:01 Diperbarui: 2 Oktober 2021   10:09 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dingin malam, ia menelusuri lorong demi lorong apartemen yang kosong dan sepi. Menapaki langkahnya dalam kegelapan demi kegelapan menuju taman yang berada di sebelah apartemen. Ia hendak menemui orang yang tadi meneleponnya. Mereka berdua sudah berjanji untuk bertemu di tempat yang dulu biasa mereka datangi di saat santai atau weekend.

Dalam temaram lampu taman diiringi desiran angin dan butiran hujan, dari kejauhan ia dapat menyaksikan seseorang yang ingin ia temui telah menantinya. Di bangku taman itu, keduanya bertemu dan melepas kangen bak sepasang kekasih yang lama tak bersua. Mirna begitu mendamba bertemu dengannya. Ia sangat ingin terus bersamanya sampai kapanpun dan tak ingin melepasnya walau sesaat pun.

.........

Pagi subuh, Ibu dikejutkan oleh telepon masuk dari nomor asing. Mengaku dirinya sebagai pengelola apartemen tempat Mirna tinggal, si pria meminta Ibu untuk secepatnya datang ke apartemen karena sesuatu telah terjadi pada Mirna. Saat didesak ada apa dengan Mirna, ia hanya menjawab sesuatu kurang baik telah terjadi.

Tak menyangka mendapat kabar mendadak tak mengenakkan, Ibu buru-buru berangkat. Hampir tak jauh beda dengan yang ia rasakan seminggu lalu. Perasaan khawatir kerap muncul tiap kali mendatangi Mirna. Diliputi was-was, sulit baginya membayangkan hal buruk apa lagi yang akan ia temui kali ini.

Mendekati kamar Mirna, tampak ada dua orang pria. Salah satunya berpakaian satpam. Mereka sengaja menunggu di depan kamar nomor 1216 itu. Salah satunya yang berjaket kulit hitam, menyambut kedatangan Ibu. Memperkenalkan dirinya bahwa ia yang tadi menelepon Ibu.

Satpam menuturkan ia menemukan Mirna tergeletak di atas bangku taman dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan. Dari CCTV tertera waktunya pukul 01:33 saat ia melintasi koridor bawah dekat taman. Keberadaannya baru ditemukan sekitar jam 5 subuh. Keduanya dibantu petugas yang lain lalu membawa Mirna kembali ke kamarnya. Setelah penuturan itu keduanya lalu pamit. Ibu berterima kasih banyak atas bantuan yang diberikan.

Saat Ibu masuk, Mirna sedang berbaring di tempat tidur. Kondisinya kelihatan baik. Namun yang mengagetkan, raut wajahnya tampak gembira. Bahkan tidak pernah segembira itu sejak insiden kecelakaan mobil yang merenggut nyawa suaminya.

Walaupun shock mendengar laporan barusan, dengan penuh kasih Ibu menyapa Mirna dan bertanya dengan lembut, "Ada apa, sayang? Apa yang terjadi?"

"Yuda, Bu. Ia meneleponku semalam dan datang menemuiku di taman sebelah apartemen," jelasnya bersemangat.

Mendengar itu, sontak wajah Ibu berubah pucat pasi, "Mir, Yuda sudah tiada. Ia ..." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun