Mohon tunggu...
Ahmad Fudhali
Ahmad Fudhali Mohon Tunggu... Perawat - Sekedar Info

Lahir di Dsn. Mesaleng Ds. Bagi kec. Pringgarata Kab. Lombok Tengah NTB adalah seorang mahasiswa magister keperawatan yang aktif di media sosial dan di LSM

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hakekat Kemardekaan dan Penjajahan

9 Oktober 2019   22:17 Diperbarui: 9 Oktober 2019   22:27 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto : Ahmad Fudhali

Pada artikel kali ini saya akan menyampikan sedikit pandangan saya tentang kemrdekaan. Dan adapun yang ingin saya paparkan mengenai kenapa manusia butuh kemaredekaan, kenapa ada penjajahan dan lain sebgainya yang semoga apa yang mejadi pemikiran saya ini tidak sepenuhnya melenceng darri fakta teori yanga ada pada masa sekatng ini. 

Baiklah mungkin untuk mengawali daripada artikel ini, saya terlbeih awal mulai dari apa yang sama-sama kita fahami, bahwa manusia adalah makhluk yang unik dengan perbedaan antara satu dengan lainnya yang benar-benar tidak bisa disamakan. 

Bayangkan jika ada 7 miliar manusia yang sekarang tegak berpijak berada di bumi ini mereka semua berbeda dalam sisi psikologi maupun fisiologisnya. 

Penampilan dan karakter yang berbeda itu akan selalu membuat manusia beradaftasi dan terus belajar antar satu dan lainnya. Ada satu hal yang selalu di idamkan oleh seluruh umat manusia dalam kehidupannya, yaitu kemardekaan, karena dengan kemardekaan itulah atau diri mereka yang mardeka itulah yang akan membuat perbedaan itu tersalurkan dan terlihat jelas dalam kehidupan kita.  

Seringkali saya menganlisa dalam berbagai kasus kehidupan dimana mereka setiap individu memiliki sudut pandang dan cara berfikir tersendiri dalam menjalani segala aktivitas kehidupannya. Hal ini tentu tidak mungkin mereka bisa expresikan dengan bebas jiika mereka berada dibawah tekanan penjajahan dari segelnitir orang. 

Sayangnya manusia sebagai makhluk yang unik memiliki juga karakter egosentris dan home economicus dimana dia begitu memuja dirinya dan merasa tidak pernah puas terhadap apa yang dimiliki, itulah yang menyebabkan adanya penjajahan dalam kehidupan kita baik dalam ranah individu maupun dalam skala yang lebih besar seperti bangsa dan negara. 

Republik Indonesia yang kita cintai ini sudah tercatat dalam banyak buku pelajaran bahwa manusia yang berada dalam NKRI pada masa lalu pernah dijajah oleh bangsa kulit putih seperti Belanda, Portugis, Inggris dan lain-lain. 

Tidak ada yang bisa menyimpulkan apa motif dari manusia lain yang menjajah manusia lainnya juga selain karena adanya dua sifat yang melekat dalam diri manusia itu tadi yaitu rasa ego dan rasa tidak pernah puas. 

Akan tetapi ada sebuah pertarungan dalam diri manusia yang selalu terjadi dalam kehidupannya dimana mereka juga memiliki rasa sosial yang tinggi atau tidak bisa hidup sendiri, manusia harus melakukan interkasi dengan manusia laiinya juga untuk bisa menjalni kehdidupannya dengan layak dan sebagaimana mestinya manusia.

Tidak begitu mengherankan jika manusia tercatat dari awal adanya selau  menjalani kehidupan dengan cara berkoloni-koloni, kelompok-kelompok sampai pada masa sekarang yang kita rasakan dan jalani yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Hal ini tentu karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, namun sayangnya dalam kehidupan seperti itu akan ada segelnitir orang yang selalu mencoba merealisasikan apa yang selalu muncul dalam hati dan perasaanya yaitu rasa ego dan sifat tidak pernah puas, sehingga dalam koloni atu kelompok-kelompok itu sering juga muncul konflik-konflik yang bisa merusak persatuan dan kesatuan suatu bangsa dan negara. Seperti yang banyak telah terjadi dimana Korea sudah terbagi dua menjadi selatan dan utara. 

Negara Republik Indonesa kita yang sama-sama kita cintai banyak pula yang masih beusaha untuk mengikuti syahwat ego dan nafsunya yang ingin pisah dari Negara Keatuan Republik Indonesia. Lebiih-lebih pada tahun-tahun politik sekarang ini begitu banyak problematika kehidupan yang disebabkan oleh pertarungan demokrasi yang cenderung kehilangan fungsi dan lebih pada kehausan akan kekuasaan. Banyak hal yang harusnya menjadi perhatian masyarakat dimana kondisi kita sekarang telah kehilangan moral persatuan dan cenderung mengarah pada arah perpecahan yang perlu kita waspadai dan fahami secara detile.

Tidak serta merta apa yang sekiranya dalam pandangan kita baik lalu semua menjadi baik dan apa yang kita anggap buruk lalu semua orang menganggap buruk. 

Karena manusia adalah makhluk yang unik yang selalu mencari perbedaan dalam segala aspek kehidupannya. Ke unikan itulah yang menjadikan manusia penguasa di planet bumi ini, dan tidak bisa kita pungkiri juga kelebihan yang dianugrahkan Allah swt. Berupa akal yang menjadi pimpinan dalam setiap creativiasme dan inovasi manusia.

Sehingga bisa saya simpulkan pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri namun dalam fakta yang sama manusia memiliki rasa ego dan home ekonomikus yang bisa saja membaut mereka membunuh orang-lain yang pada saat yang sama juga sebenarnya mereka mebutuhkan. Oleh karena itu kemardekaan selalu memberikan jalan dan solusi bagi kreatifitasme manusia dan kemardekaan adalah sesuatu yang mutlak yang harus dimiliki oleh semua makhluk yang ada di dunia ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun