Mohon tunggu...
Ahmad Fauzan Adhima
Ahmad Fauzan Adhima Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa S1 Teknik Informatika, saya berkuliah di UIN Malang, dengan hobi saya yaitu menulis dan juga programming

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rekayasa Kebutuhan di Era Ekosistem Perangkat Lunak - Kebutuhan Kolaboratif, Kompleksitas Kolektif

9 April 2025   14:20 Diperbarui: 9 April 2025   13:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang sangat disorot dalam artikel adalah minimnya teknik dan alat bantu yang secara eksplisit dikembangkan untuk RE di ekosistem. Kebanyakan studi masih menggunakan teknik RE konvensional tanpa banyak adaptasi terhadap realitas SECOs yang lebih dinamis dan terbuka. Ini membuka peluang besar bagi peneliti dan industri untuk mengembangkan framework, model kolaborasi, dan tools khusus yang dapat mengelola kebutuhan dari aktor-aktor eksternal, menjaga konsistensi antar modul, dan mengelola perubahan kebutuhan secara terdistribusi.

Dimensi Non-Teknis Tak Boleh Diabaikan

Artikel ini juga mengangkat dimensi non-teknis yang mulai menjadi perhatian dalam RE SECOs, seperti isu kepercayaan, kontrol, dan kepemilikan. Ini penting, karena dalam SECOs, hubungan antara aktor tidak selalu bersifat kontraktual atau formal. Banyak kontribusi datang dari komunitas atau pihak luar yang bekerja secara sukarela. Maka, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kendali terhadap arah pengembangan menjadi tantangan penting yang belum banyak terpecahkan.

Rekomendasi Saya: Pendidikan, Praktik, dan Penelitian yang Terarah

Pertama, dalam pendidikan RPL, konsep RE di SECOs harus mulai diperkenalkan. Mahasiswa perlu dibekali dengan pemahaman bahwa rekayasa kebutuhan tidak selalu bersifat top-down dan satu arah. Dunia kerja menuntut mereka mampu berpikir sistemik dan kolaboratif.

Kedua, di industri, manajer proyek dan arsitek sistem perlu sadar bahwa RE tidak bisa lagi dilakukan secara silo. Praktik agile juga harus beradaptasi agar mencakup kebutuhan dari aktor-aktor luar. Kolaborasi lintas tim, bahkan lintas perusahaan, harus menjadi bagian dari proses.

Ketiga, peneliti perlu mengembangkan pendekatan baru untuk RE di SECOs, baik dalam bentuk metodologi, teknik elicitation, model dokumentasi, maupun alat bantu digital yang mendukung keterbukaan dan koordinasi.

 

Vegendla, A., Nguyen-Duc, A., Gao, S., & Sindre, G. (2017). A systematic mapping study on requirements engineering in software ecosystems. arXiv. https://doi.org/10.48550/arXiv.1801.00250

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun