Kita hidup di era digital yang serba cepat. Sekali buka ponsel, kita bisa tenggelam dalam lautan video singkat, meme lucu, atau tren menari. Tanpa sadar, waktu habis hanya untuk scrolling. Tentu tak salah menikmati hiburan, tapi jika kamu ingin kariermu naik level, saatnya mulai beralih dari sekadar konsumsi konten ke membangun personal branding dan tempat terbaik untuk itu adalah LinkedIn.
LinkedIn bukan sekadar media sosial biasa. Ini adalah platform profesional yang bisa membuka pintu kesempatan baru. Di sinilah kamu bisa memperkenalkan siapa dirimu sebagai profesional, bukan sekadar persona online yang suka "nonton reels sampai lupa tidur". Dengan LinkedIn, kamu bisa membangun jaringan, menunjukkan keahlian, bahkan dilirik oleh recruiter tanpa perlu melamar.
Sayangnya, masih banyak yang menganggap LinkedIn itu kaku, membosankan, dan hanya untuk orang yang sudah mapan. Padahal, justru mahasiswa, fresh graduate, dan profesional pemula lah yang seharusnya lebih aktif di sana. Kenapa? Karena saat kamu konsisten berbagi insight, pengalaman, atau bahkan belajar secara terbuka di LinkedIn, kamu sedang membangun kredibilitas.
Bayangkan kamu upload video TikTok 3 kali sehari, tapi tidak punya satupun portofolio digital yang menunjukkan skill-mu. Sayang, kan? Sementara kalau kamu mulai konsisten aktif di LinkedIn misalnya berbagi pengalaman ikut bootcamp, cerita proyek kuliah, atau hasil belajar dari e-course kamu sedang memperkuat posisi kamu di dunia kerja.
LinkedIn tidak harus selalu formal dan kaku. Sekarang, banyak konten yang ringan, relatable, dan tetap profesional. Kamu bisa berbagi kisah perjuangan karier, kegagalan saat magang, bahkan tips ringan tentang produktivitas atau dunia kerja. Yang penting, tetap relevan dan membangun citra positif.
Banyak juga yang merasa minder, takut salah, atau bingung harus mulai dari mana. Padahal, tidak ada kata terlambat untuk mulai. Kamu bisa mulai dengan optimalkan profil LinkedIn-mu, lalu pelan-pelan aktif membuat postingan atau komentar yang berkualitas. Percaya, langkah kecil itu akan membuat jejak digitalmu punya arah.
Saat temanmu sibuk scroll reels tanpa arah, kamu bisa scroll insight dan peluang di LinkedIn. Di sana, kamu tidak hanya melihat lowongan kerja, tapi juga belajar dari pengalaman orang lain, membangun koneksi, bahkan terlibat dalam diskusi yang relevan dengan bidangmu.
Jadi, kalau kamu serius mau naik level dalam karier, ubah kebiasaan digitalmu. Kurangi scroll yang tidak produktif, dan mulai gunakan waktumu untuk bangun citra diri. LinkedIn bukan sekadar media sosial itu investasi karier digitalmu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI