Mohon tunggu...
Ahmad Effendi
Ahmad Effendi Mohon Tunggu... Berjalan sendiri adalah pilihan, bergumul dengan sosial adalah hakekat.

Mahasiswa Sejarah di salah satu perguruan tinggi kota Yogyakarta. Pecinta sastra dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makhluk yang Dibebaskan Tuhan

24 Desember 2019   13:42 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Baiklah kalau begitu mau kalian. Tapi pastikan, cuti kalian hanya satu hari. Lusa, kalian kembali ke penugasan kalian masing-masing."

Malaikat pun bergembira. Kemudian ia terbang untuk memberitakan berita bahagia ini kepada kawan-kawan malaikatnya yang lain.

Sementara di gerbang neraka, iblis-iblis sedang sibuk mendekorasi venue. Karpet merah disiapkan dengan pernak-pernik batu neraka yang menyala-nyala. Penyanyi-penyanyi rock yang telah almarhum pun telah di-briefing untuk menyambut mereka besok. Freddy Mercury, mengasah ulang vokalnya. Sementara Lemmy sedang mempersiapkan bass-nya. Hadir juga Micheal Jackson, nampak dia begitu menguasai materi lagu untuk esok hari. Gesturnya begitu santai.

"Kawan-kawan! Kita harus cepat. Segala persiapan harus kita matangkan malam ini." Teriak Lusifer yang tengah berorasi di tengah iblis-iblis yang bekerja.

"Jangan buat Baginda kita kecewa. Pokoknya besok kita sambut semeriah mungkin. Ini momen bersejarah kawan-kawan, yang mana jutaan pasang mata iblis akan menyaksikan. Bahkan saya dengar juga, para malaikat akan hadir untuk menonton. Jadi, mari kita selesaikan semua persiapan malam ini."

Persiapan venue telah sampai 80 persen dan nampaknya sebelum tengah malam semuanya telah akan rampung. Lusifer begitu senang melihat progres perispan pesta yang positif.

**

Pagi hari, venue telah dipadati jutaan iblis dan setan-setan yang akan menyambut Si Makhluk. Tak lupa, malaikat juga hadir meski dapat barisan yang paling belakang. Yel-yel dan lagu-lagu pujian perirama sepanjang waktu. Memasuki siang hari, para hadirin dihibur oleh penampilan para musisi rock dan penari erotis.

Melihat hal tersebut, malaikat hanya menutup mata.

"Astagfirrullah. Lihat saja kelakuan manusia-manusia itu. Pantas saja jika mereka masuk neraka", kata Malaikat-Penurun-Hujan.

Memasuki pukul dua siang waktu neraka, terlihat Tuhan hadir di antara kerumunan dengan membawa kunci pembuka gerbang. Kedatangan Tuhan disambut sorak-sorai hadirin yang memang sudah tak sabar untuk melihat Baginda mereka bebas. Tuhan memberi sepatah dua patah kata di hadapan para hadirin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun