Mohon tunggu...
Ahmad Dirgahayu Hidayat
Ahmad Dirgahayu Hidayat Mohon Tunggu... Jurnalis - Selalu berusaha mendapatkan hal baik untuk diri sendiri lalu menebarkannya ke yang lain

Bila belum sanggup memberi materi, setidaknya masih sanggup membuat wajah murung kembali berseri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesona Akhlak Nabi Meluluhkan Hati Sayyidah Khadijah yang Suci

11 Januari 2023   20:22 Diperbarui: 12 Januari 2023   00:47 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngaji Sayyidah Khadijah Part III/Dokpri

Artinya, "Pesona kepribadian baginda Nabi sangat dahsyat mengguncang relung Khadijah, dalam hatinya tersimpan cinta yang tak sederhana."

Lebih-lebih saat Maisarah berkisah banyak hal terkait keistimewaan pesona akhlak Nabi kepada majikannya, Sayyidah Khadijah. Mulai dari awan putih yang setia menaungi di tengah siang yang bersih tak berawan, tentang kesaksian seorang pendeta, juga seekor unta yang tiba-tiba jinak, dan ihwal jarak yang terlipat sehingga kejauhan terasa begitu dekat, sampai-sampai tentang kerikil dan bebatuan yang tampak seketika menjadi lunak kala Nabi pijak, usia dikisahkan Maisarah dalam sekali nafas.

Sayyidah Khadijah pun terperangah tak lumrah, nyaris tak dapat berucap. Sebab ia mendengar itu dari orang yang menyaksikan langsung, bukan kabar angin yang tak jelas asal sumbernya. Terlebih lagi saat tarikan nafas kedua, Maisarah panjang lebar kembali mendedah ingatannya, berkisah tentang keindahan jejak yang ditoreh putra Abdullah selama di Syam.

Bagaimana pesona akhlak Nabi yang memukau rasa, interaksi sosialnya yang membelalakkan mata, serta ucapannya yang selalu jujur dan dapat terpercaya, semakin membuat Sayyidah Khadijah resah tak karuan. Ia seolah telah menyimpan rasa yang sangat besar itu selama ribuan tahun.

Padahal rasa itu bertuan kepada orang yang baru ia kenal. Sungguh, rasa yang super aneh dan asing. Tak pernah ia menyimpan rasa sebegitu besar walau kepada orang yang ia kenal sejak dalam kandungan.

Dan lagi, yang tak kalah aneh bahkan mungkin membuat Sayyidah Khadijah tersenyum seorang diri, walau harus kembali mengernyitkan dahi, yaitu saat terlintas tentang keputusannya yang baru kemarin sore menolak banyak lamaran, sekarang malah dirinya yang ingin segera melamar. Saya sendiri tak habis pikir seberapa besar cinta dan kerinduan yang Allah tancapkan dalam kalbu Sayyidah Khadijah.

Akhirul kalam, setinggi apapun sastra yang kita gunakan untuk menulis tentang kisah cinta Sayyidah Khadijah dan Rasulullah, tetap takkan sempurna merekam jejak mereka. Sebab, Rasulullah adalah al-Qur'an sedang Sayyidah Khadijah adalah kertas, tinta dan pena. 

Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bisshawab. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun