Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(5) Kepada Desol: Maaf, Kubongkar Rahasiamu, Sol…

12 Oktober 2015   23:55 Diperbarui: 12 Oktober 2015   23:55 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

baiklah :V ntr bisa disambung lg kalo km uda siap hahahaha :V

 

Dari jam session itulah saya berpikir, bahwa kita berdua memiliki kemampuan yang tak bisa dianggap kelas kacangan. Hanya saja alih-alih menegakkan kepala tinggi-tinggi dan menepuk dada sambil berkata: “Inilah saya!”, saya justru merendahkan cangkir pembelajaran di depanmu, hanya demi bisa menjadi yang terbaik pada apapun yang tengah saya jalani. Sebab kebanggaan dan kesombongan biasanya selalu hanya akan berakhir pada kenistaan.

Hingga akhirnya tibalah saat itu. Saat ketika karya saya yang berjudul ‘Secangkir Kopi Hujan’ berhasil terpilih menjadi ‘Fiksi Terbaik’ pada event ‘Katakan Cinta’, setelah sebelumnya sungsang-sumbel membreidel kalimat-kalimat panjang yang penuh dengan masturbasi kata-kata tanpa jeda dan makna, hanya demi bisa membuat karya berkalimat efektif namun tanpa kehilangan pesan makna serta nuansa keindahannya. Sebab setahu saya, karya yang murni hanya bersandarkan efektivitas kalimat di setiap paragrafnya, tak akan pernah mampu untuk menjelma karya sastra. Mungkin sekedar berita dukacita, atau bisa juga iklan baris yang banyak beredar di koran murahan.

Melalui surat ini saya ingin mengatakan bahwa kemenangan tersebut adalah buah ‘perjalanan super singkat’ kita berdua waktu itu. Dan melaui surat ini pula saya ingin bertanya kepadamu, apakah kau sudah selesai berlatih? Sebab aku telah cukup matang kini, dan siap menelikungmu dengan ribuan diksi, yang entah mampukah kau imbangi mengingat genre kita yang tak ubahnya langit dan sumur.

Oh, ya, satu lagi. Cuma sekedar memberitahu bahwa di hari libur, biasanya aku sanggup 20 jam nonstop di depan laptop kecuali terpotong ishoma sekejap. Dan itu artinya aku bisa memposting minimal 10 kali di Kompasiana untuk mencecarmu.


Jika kau gentar, abaikan saja surat ini lalu mari kita mengopi bersama di warung langganan… ^_

 

Dari sahabatmu yang masih seperti awal bertemu dulu,

 

Ahmad Maulana S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun