Mohon tunggu...
Ahmad Agus Syauqi Mashuri
Ahmad Agus Syauqi Mashuri Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Magister Pascasarjana

Mahasiswa Program Magister S2 Pascasarjana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis Program Madrasah Diniyah dalam Meningkatkan Kompetensi Religius Peserta Didik di MTs. Zainul Hasan Balung

10 Juli 2025   22:38 Diperbarui: 10 Juli 2025   22:40 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengembangan Kurikulum PAI Berbasis Program Madrasah Diniyah dalam Meningkatkan Kompetensi Religius Peserta Didik di MTs. Zainul Hasan Balung 

Ahmad Agus Syauqi Mashuri, Muhamad Ansori 

Email : ahmadagussyauqimashuri@gmail.com, muhammadansori1809@gmail.com 

Abstrak 

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis program unggulan Madrasah Diniyah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dalam meningkatkan kompetensi religius peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum PAI berbasis program unggulan Madrasah Diniyah berperan signifikan dalam membentuk sikap religius, keterampilan ibadah, dan penghayatan nilai-nilai Islam peserta didik. Kurikulum integratif, inovasi metode pembelajaran, dan peran guru sebagai fasilitator menjadi faktor kunci keberhasilan. Penelitian ini merekomendasikan adanya evaluasi berkala serta penguatan kolaborasi antara pihak sekolah, komite, dan lembaga keagamaan lokal. Adapun pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasilnya adalah Pengembangan kurikulum PAI berbasis program unggulan Madrasah Diniyah terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi religius peserta didik di MTs. Keberhasilan terletak pada kurikulum integratif, metode pembelajaran inovatif, serta peran guru yang kompeten. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya penguatan pelatihan guru, penyusunan modul ajar berbasis Madrasah Diniyah, serta evaluasi berkelanjutan agar pengembangan kurikulum semakin optimal. 

Kata Kunci: Pengembangan Kurikulum, PAI, Madrasah Diniyah, Kompetensi Religius 

Pendahuluan 

Kurikulum merupakan salah satu perangkat yang harus ada dalam suatu lembaga pendidikan. Kurikulum memegang peranan yang cukup strategis dalam mencapai tujuan pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama.1 Sedangkan tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat serta didasari oleh pemikiranpemikiran dan terarah pada pencapaian nilai-nilai filosofis, terutama falsafah negara. Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan sangat berperan dalam mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan. Untuk itu kurikulum merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk proses pembelajaran. Kesalahan dalam penyusunan kurikulum akan menyebabkan kegagalan suatu pendidikan dan penzaliman terhadap peserta didik. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mcengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter religius peserta didik di lembaga pendidikan Islam, termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dalam konteks modern, muncul tantangan globalisasi, kemajuan teknologi, serta degradasi moral yang menuntut PAI lebih inovatif dan adaptif. Salah satu solusi strategis adalah mengembangkan kurikulum PAI berbasis program unggulan Madrasah Diniyah, yang memiliki akar kuat dalam tradisi pendidikan Islam klasik dan nilai-nilai lokal. Madrasah Diniyah dikenal sebagai lembaga pendidikan non-formal yang menanamkan nilai-nilai keagamaan secara intensif, sehingga integrasi program unggulannya ke dalam kurikulum formal MTs diyakini dapat meningkatkan kompetensi religius peserta didik secara lebih komprehensif. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada bagaimana pengembangan kurikulum PAI berbasis program unggulan Madrasah Diniyah di MTs. Zainul Hasan Balung mampu meningkatkan kompetensi religius peserta didik. 

Pembahasan 

Konsep Pengembangan Kurikulum PAI 

Kurikulum adalah rencana dan pedoman untuk mengatur proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum mencakup berbagai komponen, seperti tujuan pembelajaran, isi/materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian, yang saling terkait dan harus diintegrasikan secara baik untuk mencapai hasil pembelajaran yang efektif.[1] Kurikulum memiliki posisi sentral dan strategis dalam struktur organisasi pendidikan. Sebagai komponen utama dalam proses pembelajaran, kurikulum berperan sebagai panduan untuk merancang, mengatur, dan melaksanakan pengalaman belajar bagi peserta didik.[2]

Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimahsudkan untuk membawa siswa kearah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu terjadi pada diri siswa.[1] Dalam konteks PAI, pengembangan kurikulum tidak sekadar berorientasi pada pengetahuan agama, tetapi juga internalisasi nilai-nilai Islam dalam perilaku sehari-hari. Oleh karena itu, pendekatan berbasis keunggulan lokal (local wisdom) menjadi relevan untuk memperkuat identitas keagamaan sekaligus menjaga kearifan budaya lokal.[2]

Program Madrasah Diniyah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun