Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Soft Skill Global dan Kepemimpinan Kolaboratif: Belajar Meimpin Tanpa Otoritas?

10 Oktober 2025   00:12 Diperbarui: 10 Oktober 2025   00:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://blk.karanganyarkab.go.id/pentingnya-soft-skill-dalam-dunia-kerja dimodifikasi dengan sumber lainnya

Ketiga: Adaptasi Digital dan Literasi Kolaboratif; Kolaborasi daring menjadi media pembelajaran baru. Mahasiswa dan dosen belajar memanfaatkan platform digital sebagai ruang berbagi karya, bukan sekadar mengunggah tugas. Adaptasi ini melahirkan digital literacy yang lebih bermakna bukan sekadar kemampuan teknis, tetapi etika kolaborasi di ruang digital.

Keempat: Kolaborasi sebagai Sumber Inovasi Akademik; Riset kolaboratif antara dosen dan mahasiswa menghasilkan inovasi sosial yang nyata. Dari penulisan buku Manajemen Akhlak hingga kegiatan riset mini di lembaga pendidikan Islam, kerja sama lintas peran ini menumbuhkan semangat co-creation. Inovasi bukan lahir dari kompetisi, tetapi dari keberanian bekerja bersama.

Kelima: Keterhubungan Global Menuju SDM Unggul Indonesia Emas 2045; Kepemimpinan kolaboratif menyiapkan generasi muda untuk berjejaring secara global. Mahasiswa yang memiliki soft skills tinggi akan mampu bekerja lintas budaya, berpikir kritis, dan beradaptasi dalam dinamika global. Kampus yang menumbuhkan kemampuan ini berarti ikut membangun fondasi menuju Indonesia Emas yang berkarakter dan berdaya saing.

Pendidikan tinggi tidak boleh berhenti pada transfer ilmu, tetapi harus menjadi ruang pembentukan soft skills global dan kepemimpinan kolaboratif. Dosen, mahasiswa, dan masyarakat harus diposisikan sebagai mitra belajar yang saling menumbuhkan. Rekomendasi: 1) Perguruan tinggi perlu menjadikan proyek kolaboratif lintas peran sebagai bagian dari sistem pembelajaran resmi; 2) Dosen diarahkan untuk menjadi coach dan co-researcher, bukan hanya evaluator; 3) Komunitas akademik perlu difasilitasi sebagai learning ecosystem yang memadukan riset, sosial, dan literasi.

Kepemimpinan sejati bukan tentang mengendalikan, tetapi menggerakkan. Soft skills global bukan hanya keterampilan bekerja, tetapi cara manusia menghargai sesama. Dan kampus sejati adalah yang mengajarkan keduanya, melalui kolaborasi yang menghidupkan. Wallahu A'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun