Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Integritas dan Kepatuhan Aturan: Beban Administrasi atau Nilai Akademik?

28 September 2025   19:09 Diperbarui: 28 September 2025   19:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Bimbingan Proposal Tesis Pasca UP 3 Agusstus 2025. Diselanggarakan pada hari Ahad, 28 Sepetember 2025 di MI Al-Mishbah


Integritas dan Kepatuhan Aturan; Beban Administrasi atau Nilai Akademik?

Teaser:
Bimbingan tesis bukan sekadar beban administrasi. Integritas dan kepatuhan aturan adalah kunci menjadikannya sarana membangun nilai akademik sejati.

Oleh: A. Rusdiana

Semester ganjil tahun akademik 2025/2026 yang berlangsung 1 September hingga 19 Desember 2025 membuka kembali dinamika perkuliahan. Di tingkat S1, penulis mengajar Metode Penelitian, sementara di S2 mengampu Manajemen Sumber Daya Pendidikan serta Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Selain kewajiban bimbingan akademik rutin, dosen juga bertanggung jawab mendampingi mahasiswa dalam skripsi, tesis, dan disertasi. Fenomena yang kerap muncul ialah bimbingan tesis yang diperlakukan sekadar rutinitas administratif, bukan proses pembentukan nilai akademik. Padahal, bimbingan adalah ruang pembinaan ilmiah yang menuntut integritas dan kepatuhan aturan. Praktiknya tidak sederhana: hari bimbingan proposal diisi dengan delapan mahasiswa, sementara bimbingan disertasi menuntut perhatian penuh terhadap satu mahasiswa dengan intensitas mendalam. Ritme ini menunjukkan bahwa bimbingan bukan sekadar formalitas, melainkan bagian integral dari transformasi akademik.

Di sinilah pentingnya meneguhkan tema Integritas dan Kepatuhan Aturan. Teori Job Demand--Resources menunjukkan bahwa beban kerja dapat menjadi sumber energi bila didukung regulasi yang jelas. Wenger melalui community of practice menekankan disiplin aturan dalam praktik akademik bersama. Vygotsky dengan social learning menegaskan bahwa pembelajaran bermakna lahir dari interaksi sehat dosen--mahasiswa.

Namun ada gap mencolok: gratifikasi pasca ujian, lemahnya dokumentasi bimbingan, hingga praktik publikasi berbayar yang membebani mahasiswa. Pepatah klasik menegaskan, "Jika suatu pekerjaan tidak dikerjakan oleh ahlinya, tunggulah kehancurannya." Maka, tujuan tulisan ini adalah menegaskan lima pilar integritas dan kepatuhan aturan dalam bimbingan tesis agar nilai akademik tetap terjaga. Yu kita elaborasi satu-persatu:

Pertama: Menolak Gratifikasi, Menjaga Marwah Akademik; Temuan Irjen menegaskan larangan pemberian apa pun dari mahasiswa kepada dosen pasca ujian. Integritas diuji di sini. Menolak gratifikasi berarti menjaga martabat akademik sekaligus mengajarkan mahasiswa bahwa kelulusan murni ditentukan kualitas, bukan transaksi. Mahasiswa pun belajar sabar dan tawakal dalam menempuh proses.

Kedua: Dokumentasi Bimbingan sebagai Jejak Akademik; Aturan mewajibkan minimal delapan kali bimbingan tesis dengan catatan lengkap dan terdokumentasi. Bagi dosen, ini bukan sekadar administrasi, melainkan bukti profesionalisme. Dokumentasi memotret perkembangan mahasiswa secara sistematis. Sementara bagi mahasiswa, catatan bimbingan adalah peta perjalanan intelektual menuju kemandirian penelitian. Ikuti Panduan:

Sumber: Dokumen Bimbingan Proposal Tesis Pasca UP 3 Agusstus 2025. Diselanggarakan pada hari Ahad, 28 Sepetember 2025 di MI Al-Mishbah
Sumber: Dokumen Bimbingan Proposal Tesis Pasca UP 3 Agusstus 2025. Diselanggarakan pada hari Ahad, 28 Sepetember 2025 di MI Al-Mishbah

Ketiga: Bimbingan Serius, Dialogis, dan Penuh Kasih; Integritas juga berarti kualitas interaksi. Bimbingan yang serius, terjadwal, dialogis, dan berlandaskan kasih sayang menjadikan aturan hidup. Mahasiswa tidak hanya menyelesaikan naskah, tetapi juga belajar berpikir kritis, metodologis, dan menghargai proses. Dosen hadir bukan sebagai penguasa, melainkan pendamping transformasi intelektual.

Keempat: Beban Akademik yang Proporsional; Integritas diuji ketika dosen memberi beban berlebihan, misalnya publikasi berbayar dengan pencantuman nama tanpa kontribusi. Kepatuhan aturan berarti membimbing mahasiswa dalam satu publikasi Sinta 2 sebagai kewajiban minimal, tanpa menjadikannya beban finansial. Beban akademik harus mendidik, bukan memberatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun