Kelima: Objektivitas Penilaian dan Orisinalitas Karya; Ujung bimbingan adalah ujian akhir. Integritas hadir ketika dosen objektif menilai kelayakan mahasiswa. Karya diuji keasliannya melalui Turnitin dan deteksi AI. Kepatuhan aturan menjadi pagar agar tesis betul-betul hasil pemikiran akademik, bukan manipulasi teknis.
Bimbingan tesis sering dianggap beban administrasi. Padahal, bila dijalankan dengan integritas dan kepatuhan aturan, ia menjelma menjadi ladang pembentukan nilai akademik. Lima pilar menolak gratifikasi, mendokumentasikan proses, membangun bimbingan dialogis, menjaga proporsionalitas, serta menegakkan objektivitas menjadi dasar transformasi akademik. Rekomendasi: 1) Prodi memperkuat regulasi dan pengawasan proses bimbingan; 2) Dosen meneguhkan keteladanan integritas dalam interaksi; 3) Mahasiswa menumbuhkan kesabaran, tawakal, dan kejujuran akademik; 4) Universitas mengembangkan sistem digital untuk dokumentasi dan pengecekan karya.
Integritas dan kepatuhan aturan menentukan apakah bimbingan tesis hanyalah beban administrasi atau justru pembentuk nilai akademik. Jika aturan dipatuhi dengan ikhlas, bimbingan menjadi jalan transformasi intelektual yang bermartabat, bukan sekadar formalitas administratif. Wallahu A'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI