Literasi sebagai alat pikir jernih bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan proses membangun kapasitas kepemimpinan intelektual. Dari disiplin hingga keterlibatan sosial, literasi membentuk cara berpikir kritis, sistematis, dan bertanggung jawab.
Rekomendasi bagi pemangku kepentingan pendidikan:10 Dosen perlu menempatkan literasi sebagai metode belajar aktif, bukan hanya tugas administrative; 2) Mahasiswa hendaknya menjadikan literasi sebagai sarana mengasah kepribadian intelektual; 3) Institusi pendidikan perlu merancang kurikulum yang menekankan integrasi literasi dengan kepemimpinan.
Jika esai dan tugas kuliah dipahami hanya sebagai formalitas, maka literasi berhenti sebagai rutinitas. Namun, bila dijalani dengan visi membangun kejernihan berpikir, literasi akan menjadi jalan menuju kepemimpinan intelektual yang relevan menghadapi era digital 5.0 dan bonus demografi 2030. Wallahu A'lam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI