Mohon tunggu...
Ahmad Fakhri
Ahmad Fakhri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa yang mencari peruntungan

Sedang mengabdi di jurusan Sosiologi Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program Pembangunan Berkelanjutan Kota dalam Mengatasi Dampak Urbanisasi

24 Maret 2021   13:16 Diperbarui: 24 Maret 2021   13:25 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Semakin banyaknya pembangunan-pembangunan yang terjadi di kota-kota besar seringkali menimbulkan berbagai masalah. Kota tersebut akan menjadi sebuah daya tarik bagi para pendatang dari kota lain untuk mencari sebuah peruntungan dalam hal tempat tinggal ataupun mendapatkan pekerjaan yang layak. Berbagai masalah dirasakan oleh negara-negara berkembang yang sedang melakukan program pembangunan berskala besar di setiap kota, termasuk Indonesia. Di Indonesia masalah yang paling utama adalah semakin bertambahnya penduduk di kota yang menjadi konsentrasi dari program pembangunan tersebut. Fenomena seperti ini disebut sebagai urbanisasi, yang mana saat ini urbanisasi menjadi sumber masalah dari masalah-masalah lainnya karena tidak terdapat upaya pengendalian yang ideal dalam penanganan fenomena urbanisasi tersebut. Saat ini hubungan antara pembangunan kota dengan urbanisasi menjadi hal yang berkaitan satu sama lain, penduduk perkotaan yang menduduki suatu wilayah jumlahnya dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.

Pembangunan-pembangunan kota di Indonesia pada saat ini selalu berkaitan dengan fenomena urbanisasi atau dengan kata lain perpindahan penduduk desa ke kota. Berdasarkan perkiraan pada tahun 2030 fenomena urbanisasi di negara berkembang khususnya negara ASEAN termasuk Indonesia sebesar 60,7%.  Sedangkan persentase penduduk Indonesia sendiri diperkirakan pada tahun 2025 mencapai 68% yang kebanyakan terdapat pada provinsi Jawa dan Bali yang tingkat persentase penduduknya lebih tinggi dari provinsi lainnya di Indonesia. Dalam hal ini fenomena urbanisasi akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya program pembangunan kota secara masif di Indonesia.

Bank dunia sendiri telah memperkirakan jumlah penduduk di perkotaan akan meningkat menyentuh angka 68% di tahun 2025 yang membuat penduduk pada pedesaan akan menurun secara drastis. Urbanisasi mendorong adanya mobilitas aktivitas antar penduduk dari kota satu ke kota lainnya, namun pada saat ini urbanisasi tidak didukung oleh perencanaan kota yang baik dan menimbulkan permasalahan sosial maupun ekonomi pada masyarakat. Perpindahan penduduk dari desa ke kota dapat dikatakan sebagai penyebab meningkatnya arus urbanisasi. Terdapat faktor lain yang menyebabkan terjadinya urbanisasi diantaranya adalah pertambahan penduduk di kota yang terjadi secara alamiah, adanya perluasan wilayah yang terjadi di perkotaan, gaya hidup yang semakin berkembang dan melimpahnya lapangan kerja yang ditawarkan di perkotaan. 

Dengan meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan akibat urbanisasi, timbul masalah-masalah baru yang sulit untuk diselesaikan dalam waktu yang cepat. Masalah yang dihadapi berupa semakin meningkatnya masalah kemiskinan yang terdapat di perkotaan, banyaknya pemukiman kumuh yang terbentuk akibat kemiskinan yang meningkat serta meningkatnya masalah kriminal di perkotaan dikarenakan kemiskinan dan pengangguran. 

Selain masalah di kota, masalah juga terjadi di desa seperti mengurangnya jumlah sumber daya manusia karena penduduk desa memilih pindah ke kota dan desa menjadi tidak berkembang karena terhambat sumber daya manusia yang pindah ke kota. Pertumbuhan penduduk yang diakibatkan urbanisasi di Indonesia sendiri dapat tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Selain dapat menimbulkan masalah, urbanisasi juga dapat membuat perekonomian di Indonesia menjadi lebih maju. 

Dilansir dari kompas.com, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas, akan tetapi dapat juga menimbulkan populasi di perkotaan akan semakin membludak karena fokus dari pertumbuhan ekonomi sendiri berasal dari wilayah perkotaan hal tersebut lah yang menyebabkan kebutuhan di perkotaan akan menjadi tidak karuan.

Pada saat ini urbanisasi telah membuat ketimpangan karena persebaran penduduknya hanya berpusat di Pulau Jawa, pulau yang terdapat diluar jawa sering terjadi kesenjangan baik itu sosial maupun ekonomi karena tidak diperhatikan secara serius dalam aspek pembangunan. Apabila tidak tertangani secara serius maka akan semakin memperihatinkan yang memicu berbagai masalah baru seperti kurangnya akses pendidikan apabila penduduk yang bermigrasi tidak bisa mengikuti gaya hidup di kota tersebut dan akan memicu semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi di daerah perkotaan. Oleh karena itu, saat ini diperlukan cara agar bisa meminamilisir dampak dari adanya fenomena urbanisasi tersebut. Hal yang mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah kota adalah membuat atau mengatur ulang konsep dari kota itu sendiri serta membuat aturan terkait kebijakan dari urbanisasi tersebut.

Pembangunan kota berkelanjutan mungkin bisa menjadi salah satu cara agar meminimalisir arus dari urbanisasi tersebut. Perencanaan program kota secara berkelanjutan mengedepankan pada visi yang lebih baik dimasa yang akan datang, perencanaan tersebut berfokus agar dapat memelihara serta melestarikan lingkungan secara lebih baik lagi. Dalam program pembangunan kota berkelanjutan terdapat indikator-indikator yang mendukung program tersebut seperti adanya taman serta lapangan terbuka sebagai pusat lingkungan. Pembangunan kota secara berkelanjutan ini mendorong dan mengedepankan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan aspek lingkungan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan generasi selanjutnya dalam pemenuhan kebutuhannya.

Dalam proses pembangunan, ada beberapa syarat agar program pembangunan berkelanjutan ini dapat dikatakan sebagai pembangunan yang berwawasan seperti adanya koordinasi dalam transportasi,  lahan yang digunakan dengan memanfaatkan ruang terbuka dan pembangunan infrastruktur sebagai pengembangan kota hijau yang menghubungkan antara perkotaan dan pedesaan. Pengembangan kota hijau merupakan syarat demi mewujudkan program pembangunan kota yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi urbanisasi dan mensejaterahkan masyarakat.  

Dengan adanya pembangunan kota berkelanjutan ini diharapkan mampu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, terlebih lagi dalam memenuhi kebutuhan ekonominya tetapi tidak mempengaruhi lingkungannya sehingga dapat menghasilkan ekonomi yang serasi dengan lingkungannya. Dibalik adanya dampak positif dari program pembangunan kota berkelanjutan ini, terdapat juga dampak negatifnya seperti semakin meningkatnya minat dari penduduk desa yang ingin pindah ke kota karena program tersebut akan membuat masyarakat mempunyai ekspetasi terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan.

Selain itu, pengembangan desa semakin tertinggal oleh kota hal ini dikarenakan bahwa banyak penduduk dari desa yang berpindah ke kota sehingga sektor perekonomian di pedesaan semakin tertinggal karena fokus dari perekonomian berpusat di daerah perkotaan, hal tersebut dikarenakan bahwa fenomena urbanisasi saling berkaitan satu sama lain dengan program pembangunan yang dilakukan. Dengan semakin berkembangnya infrastruktur pembangunan di perkotaan diharapkan mampu menambal lubang dari tanggung jawab pemerintah daerah terkait desentralisasi, yang seharusnya pemerintah kota hanya melakukan pembinaan dan pengawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun