Perjalanan pengiriman kopi dari gudang kopi (koffie pakhuis) di Cikao ke Batavia dengan menggunakan perahu-perahu yang disewa oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda, yaitu Bataaviasch Prauwen Veer (BPV) memerlukan waktu selama 8 hari, bandingkan dengan jika kita menggunakan kereta kuda pos dari Purwakarta ke Batavia hanya memerlukan waktu selama 2-3 hari sekali jalan.Â
Hanya saja perjalanan dengan kereta kuda harus sambung menyambung dan setiap 1 pal (15 km) kuda-kuda pos harus diganti dengan kuda-kuda yang lain yang lebih segar.
Cikaobandung dahulu pernah menjadi wilayah Kabupaten Bandung, kemudian menjadi wilayah Kabupaten Karawang dan sekarang menjadi wilayah Kabupaten Purwakarta.Â
Cikaobandung adalah sebuah wilayah desa di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Catatan: perkebunan tanaman kopi di wilayah Jawa Barat sudah ada sejak jaman Preangerstelsel (1677-1871), Cultuurstelsel (1830-1870) dan jaman particulair onderneming (1870-1942).
Sedangkan gudang Karangsambung dibangun pada tanggal 20 Oktober 1803. Gudang ini berada di pinggir Sungai Cimanuk yang sekarang terletak di antara wilayah Tomo (Kabupaten Sumedang) dan Kadipaten (Kabupaten Majalengka).
Kopi dari wilayah Bandung, Ciparay, Banjaran, Cisondari, Cileuleuy, Leuwi Gajah serta Palasari dibawa ke Cikao, sedangkan kopi dari Cicalengka, Balubur Limbangan, Tarogong, Cisurupan dan Leles diangkut ke Karangsambung.
Kopi dan produk lainnya untuk pasar Eropa dari Cianjur ke Palabuhanratu; dari Cianjur dan Bandung ke Cikao; dari Sumedang dan Bandung ke Karangsambung.
Mulai pada tahun 1872 pengangkutan kopi dari gudang-gudang di Kabupaten Bandung: Bandung, Cirateun, Sindanglaya, Ciparay, Banjaran, Kopo, Cisondari, Cililin, Palasari, Cimahi, Cikalong dan Plered ke Cikao.Â