Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Proses Talen Acquisition dalam Menghadapi Era Bonus Demografi di Inonesia

23 Mei 2024   19:39 Diperbarui: 23 Mei 2024   19:42 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Mavellyno Vedhitya. Tersedia di https://www.marketeers.com/rekrutmen-

Proses Talent Acquisition dalam Menghadapi Era Bonus Demografi 2030 di Indonesia

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia akan segera memasuki era bonus demografi pada tahun 2030, sebuah periode di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Momen ini menawarkan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan baik. Salah satu kunci untuk memaksimalkan manfaat dari bonus demografi ini adalah melalui proses talent acquisition yang efektif. Artikel ini akan membahas sembilan langkah utama dalam proses talent acquisition yang dapat membantu organisasi mempersiapkan diri menghadapi era bonus demografi. Prsenya antara lain:

Pertama: Analisis Kebutuhan Organisasi; Langkah pertama dalam proses talent acquisition adalah menganalisis kebutuhan organisasi. Pada tahap ini, perusahaan harus mengidentifikasi posisi apa saja yang perlu diisi untuk mendukung tujuan strategis jangka panjang. Dengan memahami kebutuhan spesifik ini, perusahaan dapat mengarahkan upaya perekrutan pada talenta yang tepat, yang mampu membawa perubahan signifikan.

Kedua: Permintaan Persetujuan Kebutuhan Penambahan Talenta Baru; Setelah kebutuhan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah mendapatkan persetujuan dari manajemen atas penambahan talenta baru. Proses ini melibatkan penjelasan mengenai urgensi dan manfaat dari penambahan staf kepada pemangku kepentingan utama, sehingga mereka memahami pentingnya investasi ini untuk masa depan perusahaan.


Ketiga; Menyusun Lowongan Kerja; Menyusun lowongan kerja adalah langkah yang krusial karena akan menjadi representasi pertama perusahaan kepada calon pelamar. Lowongan kerja harus mencakup deskripsi pekerjaan yang jelas, kualifikasi yang dibutuhkan, serta penjelasan mengenai budaya dan nilai-nilai perusahaan. Hal ini penting untuk menarik talenta yang sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Keempat:  Menentukan Kriteria & Metode Seleksi; Tahap ini melibatkan penetapan kriteria seleksi yang spesifik dan metode yang akan digunakan untuk mengevaluasi kandidat. Kriteria tersebut harus mencakup aspek teknis dan perilaku yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Metode seleksi bisa berupa wawancara, tes keterampilan, atau assessment center, tergantung pada kompleksitas dan tanggung jawab pekerjaan.

Kelima:  Mencari & Menarik Talenta Potensial; Proses pencarian talenta potensial bisa dilakukan melalui berbagai cara, termasuk iklan lowongan di portal kerja, penggunaan media sosial, atau melalui headhunter. Selain itu, perusahaan juga dapat memanfaatkan jaringan profesional dan acara karier untuk menemukan kandidat yang potensial. Penting untuk memastikan bahwa proses pencarian ini inklusif dan menjangkau berbagai kelompok demografi.

Keenam: Mengelola Metode Seleksi; Pengelolaan metode seleksi mencakup penjadwalan wawancara, administrasi tes, dan pengumpulan umpan balik dari panel seleksi. Proses ini harus dilakukan dengan transparan dan efisien untuk memastikan bahwa kandidat mendapatkan pengalaman yang positif. Selain itu, evaluasi yang objektif dan berdasarkan data sangat penting untuk menghindari bias dalam pengambilan keputusan.

Ketujuh:  Keputusan Perekrutan; Setelah semua tahapan seleksi selesai, keputusan perekrutan harus diambil berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Diskusi antara tim rekrutmen dan manajemen diperlukan untuk memastikan bahwa kandidat yang dipilih adalah yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun