Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Spirit Nilai Edukasi Dari Peringatan Hari Buku Internasional 2024 Bagi Pengembangan Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2024

17 Mei 2024   10:18 Diperbarui: 17 Mei 2024   10:27 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twibon Selamat Hari Buku Internas YPSM Tresna Bhakti 2024

Spririt Nilai Edukasi Dari Peringatan Hari Buku Internasinal dan Hari Perpustakaan nasional 2024 bagi Pengembangan Kurikulum Merdeka dan merdeka belajar Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Rusdiana

17 Mei 2024, Bangsa Indonesia memperingati Hari Buku Nasional, yang bertepatan dengan HUT ke-44 Perpustakaan Nasional RI. Tema tahun ini adalah "44 Tahun Merajut Asa Melayani Negeri untuk Mencerdaskan Bangsa," yang menekankan pentingnya literasi dan peran perpustakaan dalam mencerdaskan bangsa. Dalam rangka peringatan ini, beberapa pertanyaan dari teman pers terkait eksistensi perpustakaan dan implementasi Kurikulum Merdeka menuju Indonesia Emas 2045.  Perlu diketahui, perayaan Hari Buku Nasional 2024 ini pertama kali diinisiasi oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) pada tahun 2002 dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca dan menghargai karya sastra Indonesia. Apabila dikaikan dengan Himbauwan Pemerintah bahwa bulan Mei adalah bulan Merdeka belajar dalam Konteks pengembangan Kurikulum Merdeka dan konsep Merdeka Belajar, terdapat beberapa nilai edukasi yang menjadi spirit utama. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai landasan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, relevan, dan berorientasi pada pengembangan potensi siswa secara optimal. Berikut adalah beberapa nilai edukasi yang menjadi spirit dalam pengembangan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar:

Pertama: Kebebasan dalam Belajar; Kebebasan dalam belajar berarti memberi ruang kepada siswa untuk memilih dan mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Kurikulum Merdeka mendukung pembelajaran yang fleksibel, dimana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan cara yang paling sesuai bagi mereka. Ini memungkinkan mereka untuk lebih terlibat dan termotivasi dalam proses belajar.

Kedua: Inklusivitas dan Kesetaraan; Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya inklusivitas dan kesetaraan dalam pendidikan. Setiap siswa, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan, harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Pendekatan ini memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan dan setiap siswa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil.


Ketiga: Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kontekstual; Pembelajaran berbasis proyek dan kontekstual memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Metode ini membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis dan berpikir kritis, serta memahami aplikasi nyata dari pengetahuan yang mereka peroleh.

Keempat: Pengembangan Karakter; Pengembangan karakter merupakan aspek penting dalam Kurikulum Merdeka. Nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kerja sama, dan rasa hormat diajarkan dan diterapkan dalam berbagai aspek pembelajaran. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan memiliki kepribadian yang kuat.

Kelima; Kolaborasi dan Partisipasi Aktif; Kurikulum Merdeka mendorong kolaborasi antara siswa, guru, dan komunitas. Siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar, bekerja sama dalam tim, dan berbagi ide. Ini tidak hanya memperkaya proses belajar tetapi juga mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam lingkungan yang kolaboratif di masa depan.

Keenam: Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran; Integrasi teknologi dalam pembelajaran adalah nilai penting lainnya. Teknologi menyediakan akses ke sumber daya pendidikan yang luas dan berbagai metode pengajaran yang inovatif. Siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan, sementara guru dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran mereka.

Ketujuh: Penilaian yang Holistik dan Berkelanjutan; Penilaian dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses dan perkembangan siswa. Penilaian yang holistik mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kemajuan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun