Buku berjudul Demokrasi dan Kebangsaan Indonesia karya Dr. Drs. Hyronimus Rowa, M.Si, yang diterbitkan oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada tahun 2015, merupakan bacaan penting yang menyuguhkan pemahaman mendalam mengenai hubungan erat antara demokrasi dan semngat kebangsaan di Indonesia. Buku ini mencoba menjawab pertanyaan mendasar: Bagaimana demokrasi dapat tumbuh secara sehat dalam keberagaman bangsa Indonesia yang majemuk?
Isi dan Tujuan Buku
Secara garis besar, buku ini terdiri dari tujuh bab yang membahas:
- Konsepsi demokrasi secara historis dan teoretis
- Perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa
- Pelaksanaan pemilihan kepala daerah
- Konsep dan sejarah kebangsaan Indonesia
- Makna serta tantangan wawasan kebangsaan Indonesia
Tujuan buku ini adalah membentuk pemahaman yang utuh tentang pentingnya sinergi antara sistem demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan, terutama bagi para pemimpin pemerintahan, khususnya kepala daerah yang menjadi ujung tombak implementasi demokrasi di daerah.
Kekuatan Buku
1. Kedalaman Teori dan Sejarah
Buku ini tak hanya membahas demokrasi dari segi konsep, tetapi juga mengupas sejarah demokrasi sejak zaman Yunani Kuno, hingga teori-teori modern dari para tokoh seperti John Locke, Montesquieu, Schumpeter, hingga Robert Dahl dan Huntington. Hal ini memperkaya sudut pandang pembaca terhadap demokrasi sebagai sistem politik yang terus berevolusi.
2. Kontekstual dengan Indonesia
Penulis dengan cermat menyesuaikan pembahasan demokrasi dalam konteks sejarah dan sosial-politik Indonesia. Misalnya, pembahasan tentang demokrasi pasca-amandemen UUD 1945, pemilihan kepala daerah, dan tantangan otonomi daerah menjadi sangat relevan dan aplikatif.
3. Perpaduan Demokrasi dan Wawasan Kebangsaan
Salah satu keistimewaan buku ini adalah pandangannya yang menekankan bahwa demokrasi tak bisa tumbuh subur tanpa ditopang oleh wawasan kebangsaan yang kuat. Demokrasi tanpa semangat persatuan hanya akan menumbuhkan konflik dan disintegrasi, sebaliknya semangat kebangsaan tanpa demokrasi dapat berujung pada otoritarianisme.
Kritik dan Kekurangan
1. Gaya Bahasa yang Cenderung Akademik
Bagi pembaca umum, gaya bahasa yang digunakan cukup berat dan cenderung akademik. Hal ini mungkin menyulitkan pembaca non-akademisi untuk mencerna isi buku secara optimal.
2. Minim Ilustrasi kasus Kekinian
Buku ini lebih banyak mengulas konsep dan teori tanpa menyertakan banyak studi kasus aktual dari Indonesia. Padahal, menyajikan contoh nyata dari kondisi demokrasi kontemporer akan membuat pembahasan lebih konkret.
Kesimpulan
Demokrasi dan Kebangsaan Indonesia adalah buku yang wajib dibaca oleh siapa pun yang ingin memahami dinamika demokrasi di Indonesia secara menyeluruh. Buku ini menjadi refleksi penting bahwa demokrasi yang sehat memerlukan fondasi wawasan kebangsaan yang kokoh, dan sebaliknya semangat kebangsaan hanya akan bermakna jika dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan, dan kebebasan.Â
Nilai Review: 4,5/5
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI