Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meneguhkan Demokrasi & Kebangsaan: Sebuah Refleksi atas Buku "Demokrasi dan Kebangsaan Indonesia"

26 Juni 2025   12:28 Diperbarui: 26 Juni 2025   12:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku berjudul Demokrasi dan Kebangsaan Indonesia karya Dr. Drs. Hyronimus Rowa, M.Si, yang diterbitkan oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada tahun 2015, merupakan bacaan penting yang menyuguhkan pemahaman mendalam mengenai hubungan erat antara demokrasi dan semngat kebangsaan di Indonesia. Buku ini mencoba menjawab pertanyaan mendasar: Bagaimana demokrasi dapat tumbuh secara sehat dalam keberagaman bangsa Indonesia yang majemuk?

Isi dan Tujuan Buku

Secara garis besar, buku ini terdiri dari tujuh bab yang membahas:

  • Konsepsi demokrasi secara historis dan teoretis
  • Perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa
  • Pelaksanaan pemilihan kepala daerah
  • Konsep dan sejarah kebangsaan Indonesia
  • Makna serta tantangan wawasan kebangsaan Indonesia

Tujuan buku ini adalah membentuk pemahaman yang utuh tentang pentingnya sinergi antara sistem demokrasi dan nilai-nilai kebangsaan, terutama bagi para pemimpin pemerintahan, khususnya kepala daerah yang menjadi ujung tombak implementasi demokrasi di daerah.

Kekuatan Buku

1. Kedalaman Teori dan Sejarah

Buku ini tak hanya membahas demokrasi dari segi konsep, tetapi juga mengupas sejarah demokrasi sejak zaman Yunani Kuno, hingga teori-teori modern dari para tokoh seperti John Locke, Montesquieu, Schumpeter, hingga Robert Dahl dan Huntington. Hal ini memperkaya sudut pandang pembaca terhadap demokrasi sebagai sistem politik yang terus berevolusi.

2. Kontekstual dengan Indonesia

Penulis dengan cermat menyesuaikan pembahasan demokrasi dalam konteks sejarah dan sosial-politik Indonesia. Misalnya, pembahasan tentang demokrasi pasca-amandemen UUD 1945, pemilihan kepala daerah, dan tantangan otonomi daerah menjadi sangat relevan dan aplikatif.

3. Perpaduan Demokrasi dan Wawasan Kebangsaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun