Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melodi Kehidupan di Antara Tawa dan Tangis

2 Maret 2024   11:10 Diperbarui: 2 Maret 2024   11:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/Daraachann

"Selamat datang kembali, cintaku," balas Laras, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya.

Rian dan Laras saling bertatapan, masa depan mereka terbentang luas, diiringi oleh melodi cinta dan harapan yang tak kunjung padam. Perjuangan mereka telah membuahkan hasil, dan kini saatnya mereka menatap masa depan bersama, mereka bergandengan tangan, menggapai mimpi dan kebahagiaan yang selama ini mereka dambakan.

Bab 8: Simfoni Cinta dan Mimpi

Rian dan Laras berpegangan tangan, berjalan di bawah sinar bulan yang temaram. Taman Bermain, tempat dimana melodi cinta mereka pertama kali bergema, kini menjadi saksi bisu kebahagiaan mereka setelah melewati berbagai rintangan.

"Rian, aku masih ingat saat pertama kali bertemu denganmu di sini," ujar Laras dengan suara lembut.

Rian tersenyum, "Aku juga. Saat itu aku tak menyangka bahwa pertemuan itu akan mengubah hidupku."

Laras mendekatkan kepalanya ke bahu Rian, "Terima kasih, Rian. Kau telah mengajariku arti cinta dan perjuangan."

Rian menoleh dan menatap Laras dengan penuh kasih sayang, "Akulah yang harus berterima kasih, Laras. Kaulah yang selalu memberiku semangat dan kekuatan untuk meraih mimpi."

Keduanya terdiam sejenak, menikmati momen kebersamaan yang begitu indah. Keheningan malam hanya dipecahkan oleh suara jangkrik dan dedaunan yang berbisik.

"Rian," Laras memecah keheningan, "apakah kamu masih ingat janjimu?"

Rian mengangguk, "Tentu saja. Aku berjanji akan kembali dan membawa kesuksesan untukmu dan masa depan kita bersama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun