Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Klarifikasi Terbaru dari Ahok Mengenai Kritik terhadap Kinerja Jokowi Dianggap Tidak Bisa Kerja

8 Februari 2024   15:26 Diperbarui: 8 Februari 2024   15:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com -Basuki Tjahaja Purnama, yang dikenal sebagai Ahok, telah memberikan penjelasan mengenai pernyataannya tentang kinerja Joko Widodo (Jokowi) yang disebut tidak kompeten dalam sebuah video yang viral di media sosial. Ahok menekankan bahwa cuplikan tersebut telah disunting sehingga kehilangan konteksnya yang sebenarnya.

Ahok, yang sebelumnya adalah rekan kerja Jokowi saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, menjelaskan bahwa pernyataan "Jokowi tidak mampu bekerja" sebenarnya ditujukan untuk situasi di mana Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

"Itu konteksnya dipotong, seolah-olah saya bilang Pak Jokowi nggak bisa kerja," Seperti yang dilaporkan oleh Antara, Ahok menyampaikan pendapatnya di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada malam Rabu tanggal 7 Februari 2024.

Dampak dari pengeditan klip video yang tersebar luas di media sosial adalah masyarakat menjadi salah paham karena tidak memiliki konteks yang lengkap.

Ahok, mantan gubernur yang menggantikan Jokowi di DKI Jakarta, menjelaskan kejadian sebenarnya yang terjadi dalam rekaman tersebut. Menurut Ahok, pada saat itu ada seorang nenek berusia 82 tahun yang bertanya kepadanya mengenai pilihan dalam Pilpres 2024.

Dalam tanggapannya, Ahok menyatakan dukungannya untuk pasangan calon nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, nenek tersebut menyampaikan bahwa ia akan memilih pasangan calon nomor urut 2, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Namun, saya bilang, sorry saya pilih Pak Ganjar. Nggak mungkin dong saya jelasin Nawacita kepada nenek itu yang umurnya sudah 82 tahun, apalagi (dia keturunan) Tionghoa," ujar Ahok.

Selanjutnya, Ahok dengan singkat menjelaskan kepada nenek tersebut bahwa Presiden Jokowi telah bertugas sebagai kepala negara selama satu dekade penuh.

Maka dari itu, Ahok berpendapat bahwa program Nawacita yang digagas oleh Jokowi sejak Pilpres 2014 harus diteruskan oleh pihak yang memulainya, yaitu pasangan calon yang didukung oleh PDI Perjuangan.

Namun, nenek tersebut tetap berpendapat bahwa Gibran, anak sulung Jokowi yang juga menjabat sebagai wali kota Surakarta, juga memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja.

"Saya tanya, memang Gibran bisa kerja? Dia (calon) wakil presiden mana bisa ngurusin Nawacita sih? Inikan yang berkuasa nanti Prabowo kalau terpilih. Ya, saya bilang, apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya, kalau Pak Jokowi sudah nggak jadi presiden, memangnya dia bisa kerjain program Nawacita? Nah, inilah saya bilang tadi, konteksnya dipotong," Ahok menyatakan dengan tegas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun