Wanita yang sudah renta itu duduk sendiri.
Menggambar kenangan pria yang telah pergi.
Semenjak dua tahun usia si kecil paling berani.
Tak tahu bagaimana harus menghidupkan hati yang mulai mati.
Kini di hadapannya 4 pasang mata menanti
Saat fajar menyingsing hingga menjelang pagi lagi.
Bertaruh dengan pacuan waktu dan keringat serta Matahari.
Dia, ibu tangguh tempat pundak tuk berbagi.
Tak terasa 9 tahun telah berlalu.
Angin teramat rajin tempat titip salamÂ
Bertambah 11 tahun 10 bulan dan 9 hari an.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!