Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terbentuknya Tim Seni yang Solid

14 Oktober 2019   12:20 Diperbarui: 24 November 2020   08:49 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Koreografer tari pada biasanya hanya membutuhkan 1 atau 2 penari yang sudah satu jiwa dengannya, dari ke 2 penari inilah koreografer meminta keduanya untuk mengajak teman-teman sekolahnya untuk ikut dalam tim keseniannya dengan syarat harus disiplin latihan. Pada awalnya koreografer mengizinkan mereka mengajak sebanyak-banyaknya teman mereka, dan dari sinilah koreografer akan memilih penari-penari yang ia butuhkan dalam ide garapannya, dan dari mereka akan terlihat siapa saja yang akan menyerah dan tidak betah pada proses latihannya. Tak jarang personil-personil baru itu adalah mantan penari dari komunitas budaya lain, karena ada suatu masalah maka mereka keluar dari komunitas tersebut atau dikeluarkan tapi dikarenakan masih ada niat untuk menari akhirnya mengikuti komunitas yang diikuti temannya. Demikian juga dengan komposer yang ingin mencari pemusik-pemusik yang pandai bermain musik, ia akan meminta bantuan penari tersebut agar mencari teman sekolah mereka yang mau bergabung.

2. Tak jarang juga penari-penari dari tim lain yang sudah sejak kecil ikut dalam komunitas budaya kemudian ia beristirahat karena ujian nasional atau karean suatu hal yang lain akhirnya  ikut dalam tim kesenian ini, karena ia mendengar cerita-cerita bagus tentang tim kesenian ini, untuk itulah dibutuhkannya ketua/pengurus/anggota tim yang ramah dan baik agar dinilai bagus oleh masyarakat luar. Karena berita baik dan buruk itu berasal dari mulut ke mulut dan dari tabiat pengurus komunitas.

3. Koreografer biasanya mencari penari-penari berwajah cantik, tampan, tinggi dan putih. Ini dilakukan koreografer agar tariannya lebih disukai masyarakat umum atau swasta, ini wajar dilakukan karena tiap tarian yang diciptakan harus memiliki nilai jual, memiliki daya tarik selain garapan tari. Namun tidak semua koreografer berfikiran demikian, ada koreografer yang lebih memilih bakat atau keahlian penari walau pun penari itu sederhana dan ini bukanlah sebuah kekurangan karena seorang koreografer atau penata rias busana harus bisa menciptakan busana serta make up tarian dari kondisi penari-penarinya.

4. Ada juga koreografer yang tidak memandang siapa penarinya, bisa menari atau tidak bisa menari, tidak cantik, gemuk dan lainnya, koreografer ini akan berusaha sendiri berbulan-bulan untuk membentuk mereka menjadi penari yang dapat diandalkan, dan usahanya ini agar penarinya dapat menari seperti yang ia inginkan. Biasanya koreografer ini menginginkan karya yang spectakuler yang membutuhkan waktu panjang untuk membuat karya dan untuk menghadapi festival yang ia cita-citakan.

5. Ajang satu tahun sekali FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) juga menjadi tempat bagi para koreografer mencari bibit-bibit baru. Koreografer yang di minta sekolah untuk mengajar tariannya pasti menyeleksi anak-anak sekolah tersebut, dengan demikian ia sekaligus mengajak penari sekolah itu nantinya untuk ikut dalam tim keseniannya.

penari-penari yang di dapat koreografer dari FLS2N tingkat SMP (foto:agusyaman)
penari-penari yang di dapat koreografer dari FLS2N tingkat SMP (foto:agusyaman)


Loyalitas Ketua dan Pengurus Tim

Tim kesenian yang bagus harus di pimpin oleh orang yang loyal terhadap timnya, baik, santun, sabar, jujur, adil dan bijaksana, didampingi penata musik dan penata rias busana yang supel dan pengertian. Ketua sangat penting perannya, karena kebanyakan tim kesenian memiliki ketua yang menguasai salah satu bidang seni, ia adalah seorang koreografer atau komposer ataupun penata artistik, penata rias atau busana, namun baiknya ia mengerti seni dan budaya agar tidak kaku jika di minta untuk mempersiapkan suatu karya pertunjukan selain tarian dan musik, ia juga baiknya mengusai drama tari, tari kolosal, teater, pantomim atau yang lainnya. 

Ia juga seorang yang dapat mengayomi timnya dan sebagai pencetus ide-ide, artinya ia yang mencari ide dan mengatur timnya agar karya tarinya solid. Ia memberikan tugas kepada individu-individu dalam timnya, memberikan kekuasaan pada individu ini untuk menjadi kepala bagian dalam tim, contohnya: apabila ketuanya seorang koreografer maka ia wajib mencari komposer untuk menciptakan musik pada tariannya, demikian juga jika ketuanya seorang komposer maka ia membutuhkan penata busana dan penata tari sebagai pendamping utamanya. Apabila ia seorang pemodal maka ia membutuhkan ketiga-tiganya.

Jika komposer menjadi kepala bagian dalam tim, maka perannya sangat penting dalam satu garapan pertunjukan, demikian juga penata artistik, penata rias dan busana. Masing-masing kepala bagian ini pula yang mencari generasi-generasi muda berbakat dibidangnya untuk dijadikannya personil tim, namun mereka juga harus meminta pertimbangan dari ketua, jika ketua setuju maka personil itu pun menjadi bagian dari tim.

Generasi Muda Berkreasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun