Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Mbohlah", Sastra Latar dalam Kelesuan Kreativitas

12 Mei 2018   20:25 Diperbarui: 12 Mei 2018   20:42 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" Mbohlah" , Sastra Latar dalam Kelesuan Kreativitas

Seperti dikatakan Corrie Layun Rampan sastra adalah tonggak. Yakni sebuah perubahan dari sastra kemarin. Karena itu judul puisi, judul antologi atau judul kegiatan agar dapat dikenang haruslah memiliki kekuatan pertama dan belum ada sebelumnya agar memiliki pembeda dari hari kemarin. Seperti event sastra Mbohlah yang diselenggrakan oleh para  penyair Semarang patut mendapat apresiasi .

Ada kesamaan dan perbedaan antara dunia intertaint dan dunia sastra. Ahli-ahli  promosi menganggap menjual kemewahan adalah hal jitu untuk mendapatkan rating penonton. Itu di tv atau intertaint panggung. Di sastra,  buku bersampul indah belum tentu di rangsang pembaca. Begitu pula event sastra. Kenyataan banyak panggung megah tanpa penonton.

Namun apa yang dilakukan para penyair Semarang yang dengan kesederhanaannya mampu membuat gebrakan kecil yang cukup berarti. Mereka menyebut sebagai sastra Pelataran. Seperti dilakukan oleh Slamet Unggul, Bayu Aji Anwari, Didiek WS, Agung Wibowo, Gunung Gus Tinoeng, Nawi Aan, Kang Ujang dengan karya berjudul "Mbohlah" sebuah musikalisasi bertahta drama monolog puisi yang apik untuk diapresiasi, yang disutradarai Lukni Maulana.

Judulnya, ' Embohlah  patut mendapat apresiasi dari kalangan sastra karena baru pertama dan pertama  dilakukan di dunia sastra. Mbohlah  bagi penulis sendiri memiliki makna sagat luas diera zaman now sekarang ini.  Mbohlah yang berarti :  enggak taulah atau tak ambil pusing ini sebuah satir yang bermakna luas.

Demikian seperti memilih jajanan di pasar pagi. Yang enak akan dibeli lagi pada esok harinya. Makanan itu seperti nogosari, lapis, onde, cikak, koci, dan sebagainya. Jika membuat jajanan baru tentu harus beda dari sebelumnya misalnya kue pipis isi pisang , kemudian diberi nama, apakah bertahan atau dilupakan . Namun jajanan baru tetap terkenal seperti bakwan walaupun hanya terigu dicampur sayuran kol.

Sastra demikian banyaknya, bagi penulis tak begitu sulit menentukan puisi bernas dari sekian ribu puisi. Juga menentukan buku, atau sebuah acara berkualitas. Meskipun banyak faktor mempengaruhi tetapi sudut pandang seseorang yg memiliki pemahaman cepat, akan dapat menentukan pilihannya tanpa keliru.

Namun terdapat juga peristiwa dimana ide cemerang justru hinggap pada pegiat sastra yg memiliki keterbatasan duniawi. Harapan itu pasti ada dimana stake holder sastra memiliki kejujuran pandang. Sebab ketika ada sesuatu proses ada disediakan dananya oleh lembaga atau pemerintah . Pandang memandang terhadap objek sastra sudah dikotori perasaan . Pilihan akhirnya subyektif dan ber kepentingan pribafi dan kelompok.

Menurut Buanergis Muryono, sastrawan sekaligus Seniman , mengatakan bahwa Dunia Sastra terbelenggu keangkuhan, dan jagad Entertainment mengkultuskan eforia bila di tangan tak tepat. Mapingnya nyaris fully pembohongan publik serta pengabdinya miskin riset development. Waton maton. Ini artinya kita tidak harus bermewah-mewah menyelenggarakan kegiatan sastra, sebab memelihara sastra itu dapat dengan kesederhanaan dan niat yang tulus.

(Rg Bagus Warsono, sastrawan tinggal di Indramayu, 8-5-18)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun