Hari Jumat tiba. Sesuai janji, Agustinus datang ke Kantor PW Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya. Begitu bertemu, ia tampak sedikit terkejut.
"Lho, kok beda ya, Pak, wajah di foto dengan sosok aslinya," katanya sambil tertawa kecil.
Kami pun duduk di lobi PWM Jatim. Obrolan mengalir begitu saja. Seperti dua sahabat lama yang lama tak bertemu. Dari pengalaman kerja, jatuh bangun usaha, hingga perjalanan hidup, semua ia ceritakan dengan gaya santai.
Di tengah percakapan, saya balik bertanya, "Kalau boleh tahu, sebenarnya apa hubungannya dengan tulisan saya?"
Agustinus tersenyum. "Itulah, Pak. Saya penasaran, dari mana Anda menemukan angle. Bagi saya itu di luar nurul," ujarnya sambil terkekeh. Kata nurul yang ia maksud sebenarnya adalah nalar, tapi sengaja ia pelesetkan sebagai guyonan.
***
Rasa penasaran Agustinus Kosasih berawal dari sebuah pencarian sederhana di mesin pencari. Ia mengetik kata kunci "Komunitas". Dari situ, muncul artikel di PWMU.CO berjudul "Kisah Satria Nugraha, Web Developer 'Krismuha' di Balik Layar Dakwah Digital Muhammadiyah."
Tulisan itu membuatnya terhenti sejenak. Dikisahkan tentang seorang web developer bernama Satria Nugraha, yang sudah malang melintang di dunia digital lebih dari satu dekade.
Sejak 2010, Satria bekerja di sejumlah perusahaan web terkemuka di Indonesia: mulai dari desain web, pengembangan aplikasi, hingga optimasi website.
Satria juga banyak membantu dakwah digital Muhammadiyah. Ia mengerjakan beberapa website resmi milik PWM Jatim. Meski seorang Kristen Protestan, ia tidak menemukan banyak hambatan dalam berkolaborasi dengan para pengurus maupun aktivis Muhammadiyah.
Di kalangan pegiat dakwah digital, ia mendapat julukan "Krismuha", singkatan dari Kristen Muhammadiyah.