Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia Senja, Ladang Pahala yang Tak Pernah Padam

24 September 2025   20:47 Diperbarui: 24 September 2025   20:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: Shutterstock

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni)

Hadis ini relevan sekali dengan kehidupan para pensiunan. Meski sudah tidak lagi bekerja secara formal, peluang untuk menjadi manusia yang bermanfaat tidak pernah tertutup.

Justru dengan waktu yang lebih longgar, banyak pintu kebaikan yang bisa dibuka: menjaga silaturahmi, mendidik cucu dengan kasih sayang, menjadi teladan moral di lingkungan sekitar, atau terlibat dalam kegiatan sosial dan dakwah.

***

Di sekitar kita, tidak sedikit pensiunan yang menjalani masa tuanya dengan penuh semangat dan kreativitas. Ada yang memilih untuk mengabdikan diri di masjid. Saban hari, mereka hadir sebagai marbot, muazin, atau sekadar menjadi penyambung ukhuwah dengan jamaah.

Waktu luang yang dulu habis di kantor, kini mereka gunakan untuk merawat rumah Allah. Menyambut setiap yang datang dengan senyum. Juga memastikan ibadah berjamaah berjalan nyaman. Kehadirannya membuat masjid terasa hidup. Bukan sekadar bangunan, tetapi pusat kegiatan umat.

Ada pula yang menemukan kebahagiaan di kebun kecil belakang rumah. Mereka menanam cabai, tomat, atau bunga hias, dan sebagainya.  Mereka merasakan kedamaian saat menyiram tanaman di pagi hari. Bagi sebagian orang, itu mungkin aktivitas sederhana. Tapi bagi mereka, berkebun adalah terapi jiwa.

Hasil kebun kadang dibagi kepada tetangga. Itu dilakukan menambah ikatan silaturahmi. Juga menghadirkan rasa syukur karena masih bisa memberi meski dalam kesederhanaan.

Sebagian pensiunan lainnya memilih menjadi relawan sosial. Mereka aktif di kegiatan kemanusiaan. Mendampingi anak-anak yatim, atau ikut turun membantu saat terjadi bencana.

Meski fisik tak sekuat dulu, semangat mereka menular. Jika usia bukan alasan berhenti berbagi. Justru pengalaman panjang yang mereka miliki membuat kontribusinya lebih matang. Lebih tulus dan penuh kebijaksanaan.

Ada pula pensiunan yang menyalurkan waktunya melalui kegiatan belajar. Ada yang bergabung di majelis taklim, ada pula yang semangat mengikuti kelas daring untuk memperdalam ilmu agama, kesehatan, atau bahkan teknologi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun