"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni)
Hadis ini relevan sekali dengan kehidupan para pensiunan. Meski sudah tidak lagi bekerja secara formal, peluang untuk menjadi manusia yang bermanfaat tidak pernah tertutup.
Justru dengan waktu yang lebih longgar, banyak pintu kebaikan yang bisa dibuka: menjaga silaturahmi, mendidik cucu dengan kasih sayang, menjadi teladan moral di lingkungan sekitar, atau terlibat dalam kegiatan sosial dan dakwah.
***
Di sekitar kita, tidak sedikit pensiunan yang menjalani masa tuanya dengan penuh semangat dan kreativitas. Ada yang memilih untuk mengabdikan diri di masjid. Saban hari, mereka hadir sebagai marbot, muazin, atau sekadar menjadi penyambung ukhuwah dengan jamaah.
Waktu luang yang dulu habis di kantor, kini mereka gunakan untuk merawat rumah Allah. Menyambut setiap yang datang dengan senyum. Juga memastikan ibadah berjamaah berjalan nyaman. Kehadirannya membuat masjid terasa hidup. Bukan sekadar bangunan, tetapi pusat kegiatan umat.
Ada pula yang menemukan kebahagiaan di kebun kecil belakang rumah. Mereka menanam cabai, tomat, atau bunga hias, dan sebagainya. Â Mereka merasakan kedamaian saat menyiram tanaman di pagi hari. Bagi sebagian orang, itu mungkin aktivitas sederhana. Tapi bagi mereka, berkebun adalah terapi jiwa.
Hasil kebun kadang dibagi kepada tetangga. Itu dilakukan menambah ikatan silaturahmi. Juga menghadirkan rasa syukur karena masih bisa memberi meski dalam kesederhanaan.
Sebagian pensiunan lainnya memilih menjadi relawan sosial. Mereka aktif di kegiatan kemanusiaan. Mendampingi anak-anak yatim, atau ikut turun membantu saat terjadi bencana.
Meski fisik tak sekuat dulu, semangat mereka menular. Jika usia bukan alasan berhenti berbagi. Justru pengalaman panjang yang mereka miliki membuat kontribusinya lebih matang. Lebih tulus dan penuh kebijaksanaan.
Ada pula pensiunan yang menyalurkan waktunya melalui kegiatan belajar. Ada yang bergabung di majelis taklim, ada pula yang semangat mengikuti kelas daring untuk memperdalam ilmu agama, kesehatan, atau bahkan teknologi digital.