Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Genjot Jualan Online Setelah Ekosistem Bisnis Offline Hancur

17 Mei 2021   15:05 Diperbarui: 17 Mei 2021   15:07 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas produksi di Diah Cookies di masa pandemi yang terus berjalan. foto: dok/diah cookies  

Pada prinsipnya, pandemi mengharuskan pelaku usaha adaptif dengan keadaan. Mereka juga dituntut belajar lebih banyak. Bekerja lebih cerdas, lebih produktif dan lebih efektif.

Riset enciety Business Consult (eBC) menunjukkan bahwa internet semakin dibutuhkan oleh penduduk bahkan di luar Pulau Jawa, guna menunjang aktivitas belajar, bekerja, bisnis, dan hiburan.

Sayangnya, penyediaan jaringan internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Ketersediaan fixed broadband hanya sebesar 9,66 juta atau sekitar 3,60 persen dari total populasi penduduk. Artinya, jaringan internet masih belum merata ke daerah-daerah di Indonesia.

Baca juga: Kecepatan Internet Sering Dikeluhkan Pelanggan, Kenapa?

Sebagian besar penyedia layanan internet hanya membangun jaringan fiber di lokasi-lokasi yang bisa memberikan keuntungan secara bisnis. Baru Telkom melalui layanan fixed broadband IndiHome yang menyediakan jaringan internet dari Sabang hingga Merauke.

IndiHome juga menyediakan beragam kecepatan internet yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap aktivitas masyarakat.

Lewat sederet aksi nyata IndiHome mampu menguasai 85,4 persen market share layanan fixed broadband di Indonesia sampai akhir 2020. Angka itu lebih tinggi dibandingkan market share penyedia layanan internet fixed broadband lain, seperti FirstMedia yang hanya 6,9 persen, myRepublic 2,8 persen, Biznet 2,5 persen, MNC Play 1,7 persen.

Penyedia layanan internet lain diharapkan juga bisa bersinergi dengan pemerintah dalam menggarap pasar di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia. (agus wahyudi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun