Mohon tunggu...
Agustinus Rangga
Agustinus Rangga Mohon Tunggu... Belum Punya Profesi -

Mahasiswa Biasa | www.agustinusrangga.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Serba Serbi yang Pasti Ada di Ujian Nasional

3 April 2016   15:40 Diperbarui: 4 April 2016   03:20 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Ujian Nasional, Sumber : herusulansyah.wordpress.com/"][/caption]Berbicara tentang Ujian Nasional yang berlangsung sekitar bulan Maret dan April setiap tahunnya ini memang tidak akan ada habisnya. Beragam peristiwa yang terjadi juga tak luput menjadi sorotan baik hingga diliput oleh media ataupun hanya sebatas cerita di warung-warung kopi. Sebut saja berita tentang pendistribusian soal, penerapan ujian berbasis komputer, hingga desas-desus kunci jawaban juga mewarnai atau bahkan menambah kegelisahan siswa-siswi yang akan mengikuti ujian nasional.

Sebagai seorang yang pernah mengikuti ketiga tingkat ujian nasional mulai dari UASBN, UN SMP, hingga UN SMA, saya sedikit banyak mengetahui beragam peristiwa unik yang kerap terjadi di 'musim ujian' seperti saat ini. Beberapa peristiwa menarik yang cukup berkesan di musim ujian akan coba saya review satu persatu. Atau mungkin beberapa poin yang saya tulis berkesan pula bagi anda? Mungkin saja bukan?

Semakin dekat UN, semakin Rajin Beribadah

Mendekati musim Ujian, banyak sekali pelajar yang meningkatkan intensitas maupun kualitas ibadahnya. Hal ini mungkin menjadi efek yang baik bagi kehidupan rohani pelajar tersebut karena menjadi penyeimbang antara usaha belajar dan kegelisahan yang mereka alami. Alangkah lebih baik lagi kalau kualitas ibadahnya semakin ditingkatkan lagi bahkan hingga musim ujian telah berakhir.

Si Rajin mendadak Banyak Teman

Semakin mendekati waktu Ujian, biasanya siswa yang rajin belajar dan umumnya sering mendapat nilai baik di kelas akan didekati oleh teman-teman yang tidak serajin dia. Tawaran belajar bersama pun datang dari mana-mana. Orang yang dahulunya tidak terlalu peduli dengan materi-materi pelajaran, sekarang menjadi sang pembelajar sejati yang berusaha untuk memahami satu per satu SKL Ujian Nasional Tersebut.


"Nambah" Belajar di Bimbel? Siapa Takut

Semakin mendekati Ujian nasional, atau seringkali memasuki semester akhir kelas 3, tempat-tempat bimbingan belajar juga banyak menerima siswa-siswa baru untuk mengambil kelas sore atau malam. Sadar bahwa tidak ada waktu lagi untuk bermain atau bersantai-santai, siswa yang pada semester-semester sbelumnya tak pernah berpikir untuk masuk bimbingan belajar pun memutar haluannya. Ikut Bimbel? Siapa takut. Terkadang malah orang tua dari siswanya yang menghimbau anaknya untuk masuk bimbingan belajar. 

Broadcast Message bertema UN pun ikut meramaikan

Memanfaatkan kecemasan para pelajar, pesan broadcast yang awalnya entah darimana pun ikut meramaikan musim ujian ini. Bukannya belajar, beberapa siswa malah terpengaruh menyebarkan broadcast berisi harapan-harapan akan sukses di ujian nasional yang entah siapa yang pertama kali menyebarkannya. Kadang saya berpikir, kalau dengan menyebar broadcast seperti itu saya bisa lulus, ngapain saya belajar? hehehe

Iklan Pensil juga tidak Mau Kalah

Ujian nasional identik dengan Pensil 2B. Kecuali UN Berbasis Komputer, alat wajib yang harus dibawa saat mengikuti Ujian Nasional adalah pensil dengan kekerasan dan kehitaman khusus yang dapat dibaca oleh scanner komputer. karena itu maka pensil 2B dengan segala macam merk dan model, hingga ada yang digabungkan dengan alat-alat tulis yang lain pun mulai bermunculan. Ditambah dengan tips-tips sederhana yang ditawarkan oleh setiap produk membuat siswa semakin bisa menumbuhkan rasa percaya diri. 

Bermaaf-maafan sebelum Ujian : Agenda Wajib

Berusaha agar dapat mengikuti ujian tanpa kecemasan dan hati yang bersih, hampir seluruh sekolah yang saya tahu mengadakan agenda bersalam-salaman saat satu hari sebelum hari tenang ujian. Bukan Hanya antar siswa, para guru pun ikut mengikuti acara tersebut. Hal ini menjadi rejeki bagi siswa yang duduk di tingkat petama maupun kedua karena kegiatan belajar mengajar dipastikan kosong. Tidak puas bermaaf-maafan dengan teman sebaya dan guru, senior-senior mereka yang telah lulus juga tidak ketinggalan. Dengan usaha memohon doa restu, sebenarnya peristiwa yang satu ini memperlihatkan budaya silaturahmi yang secara absolut tidak dapat menghilang dari kehidupan kita sehari-hari.

Psstt.. "Kunci Jawaban" juga Tidak Ketinggalan

Nah ini buruknya, ada beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab mencari keuntungan dibalik kegelisahan para siswa. Dengan iming-iming kunci jawaban, banyak sekali siswa yang terjerat. Mungkin pada hal ini yang berperan sepenuhnya adalah hati nurani dari masing-masing siswa. Jangan Ditiru Yaa...

Sang Idealis yang Bertahan

Dihujani dengan beragam isu kunci jawaban, dalam satu sekolah pasti ada orang-orang yang tidak menghiraukan sama sekali tentang itu. Dia adalah "Sang Idealis yang Bertahan". Dialah yang sama sekali tidak tertarik dengan rumor tersebut dan memilih untuk fokus mengasah kemampuan diri semaksimal mungkin. 

 Sebenarnya banyak sekali peristiwa yang menarik di Ujian Nasional ini, hal diatas hanyalah beberapa contoh umum yang kerap terjadi. Mungkin ada dari kawan-kawan pembaca yang ingin menambahkan? Silakan ditambahkan pada komentar di bawah tulisan ini. 

Ujian Nasional? Siapa Takut

Saya bukanlah orang yang terlalu mengerti tentang bagaimana sistem pendidikan yang baik. Namun ketika saya harus menilai bagaimana sistem pendidikan termasuk Ujian Nasional yang diterapkan saat ini, menurut saya itu sudah sangat baik dengan tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan menjadi lebih baik lagi. 

Saya pernah membaca namun lupa sumbernya dari mana, bahwa orang Indonesia itu sudah sangat pandai membuat sistem, namun masih lemah di pelaksanaannya. Ide-ide tentang sistem pendidikan yang sudah diterapkan pemerintah juga sudah bisa kita apresiasi.

Namun, agar inti tujuan yang diharapkan pemerintah dalam sistem pendidikan ini dapat tercapai dengan baik, maka dibutuhkan pula pelaksanaan yang baik. Dan siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan sistem pendidikan ini? Tidak menutup kemungkinan adalah kita masing-masing. Lebih spesifik lagi yaitu nurani kita masing-masing. Ujian Nasional? Siapa Takut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun