Ada salah seorang pengamat mengatakan bahwa pemain naturalisasi yang ada kurang. Akibatnya, Indonesia tidak mampu mengimbangi lawan-lawannya.
Namun jika menengok ke ajang Piala Asia U20 2023, Indonesia mampu memetic hasil lebih baik di bawah Shin Tae-yong.
Waktu itu Indonesia harus gagal ke babak 8 besar karena kalah head to head dengan Irak yang ada di posisi kedua.
Fakta mengejutkan, skuat yang dibawa Shin Tae-yong full local.
Nah, sampai di sini bingung, kan? Indra Sjafri dengan 1 pemain naturalisasi dan 2 pemain bermain di abroad, gagal.
Sementara Shin Tae-yong dengan full local justru mampu berbuat lebih banyak. Lalu apa masalahnya?
Jawabannya, ini pendapat pribadi saya. Pemain naturalisasi tetap diperlukan saat harus tanding di level Asia. Sebab tim-tim yang ada di Asia, levelnya jauh di atas Indonesia.
Namun jika tetap mau bertahan dengan pemain lokal, wajib hukumnya untuk "memantaskan diri", dalam artian perlu pembinaan sejak dini dan bukan model instan.
Hal ini dilakukan Jepang dan Korea Selatan selama ini. Vietnam pernah bagus, namun regenerasi yang telat dilakukan membuat semuanya kembali ke setelan pabrik.
Maka suka atau tidak, pemain naturalisasi tetap dibutuhkan sejauh ini. Di sisi lain pembinaan di dalam negeri ditata dengan baik.
Lembah Tidar, 19 Februari 2025