Mohon tunggu...
agus siswanto
agus siswanto Mohon Tunggu... Guru - tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Guru Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Lancar Jaya, Manchester City Nanti Dulu

6 April 2022   08:37 Diperbarui: 6 April 2022   08:42 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol tunggal Kevin de Bruyne pada menit ke-70 belum menjadi jaminan aman bagi Manchester City. (sumber: AP via bola.net)

Dini hari tadi dihelat babak perempat final Liga Champions. Di babak krusial dini hari tadi, 2 klub penghuni papan atas Liga Primer harus tampil menghadapi lawan-lawannya. Namun meskipun sama-sama memetik kemenangan, ternyata nasib 2 klub tersebut tidak sama. Paling tidak untuk menapak babak semi final.

Livepool yang melakoni laga tandang ke Estadio da Luz, markas Benfica, justru memetik hasil positif. Raihan kemenangan 3 -- 1 membuat Kloop cukup tenang untuk menyambut leg kedua. Posisi sebagai tuan rumah menjadi salah satu faktor penting. Bagaimanapun juga Anfiled dan pemain keduabelasnya dapat menjadi modal penting.

Nasib kurang beruntung justru didapatkan oleh Manchester City. Kemenangan 1-0 atas pasukan Diego Simeone belum menjadi jaminan 100% mereka akan berlaga di semi final. Sebab pada giliran berikutnya, mereka harus bertandang ke Wanda Stadium, markas Atletico Madrid. Bagaimanapun juga Atletico Madrid pasti juga mempunyai ambisi yang sama.

Membandingkan lawan kedua klub Inggris dini hari tadi, jelas tidak adil. Kalau posisi superioritas Liverpool atas Benfica tidak dapat diragukan, berbeda dengan Atletico Madrid. Diakui atau tidak pasukan Simeone ini memiliki kolektivitas luar biasa ditambah daya juang yang tidak ada matinya.

Mungkin masih lekat dalam ingatan kita, saat pasukan Simeone memaksa Manchester United harus mengubur impiannya untuk tampil di perempat final Liga Champions. Hasil seri yang didapat Manchester United di Wanda Stadium ternyata tidak dapat mereka maksimalkan. Justru di kandang mereka, Old Trafford Manchester United harus mengakui keunggulan Atletico Madrid. Tragis!

Melihat statistik laga Manchester City -- Atltetico Madrid jelas tergambar bagaimana strategi Siemone untuk menyumbat keran gol Manchester City. Taktik ultra defensif diibaratkan dengan memarkir pesawat Antonov di depan gawang mereka terlihat dari nir tembakan ke gawang yang mereka lakukan.

Di sisi lain, bombardir 15 tembakan pasukan Pep Guardiola ke gawang Oblak menunjukkan superioritas di lapangan. Namun hanya satu gol yang tercipta, sekaligus menunjukkan kuatnya Oblak dan benteng petahanan Atletico Madrid, meski pada sisi lain dicemooh dengan sebutan formasi 5 -- 5 -- 0!

Demikian pula dalam penguasaan bola. Atletico Madrid hanya memegang 29%, selebihnya menjadi milik Manchester City. Ini pun menjadi bukti bahwa pekerjaan anak asuhan Simeone sangat simpel. Tugas mereka hanya menjauhkan setiap bola yang mendekati gawang Oblak. Simeone tidak mengejar kemenangan sama sekali, karena bagaimanapun itu sulit untuk didapat.

Terlepas dari fair atau tidak cara bermain pasukan Siemone, atas nama taktik jelas itu sah-sah saja. Saat sebuah klub menghadapi tim yang solid dengan agresivitas tinggi, bermain terbuka ibarat menggali lubang kubur sendiri. Maka satu gol yang melesak ke gawang Oblak, sudah dianggap sebuah keberhasilan taktik.

Sepulang dari Ettihad Stadium, tugas Siemone tinggal satu. Siapkan tim sebagus mungkin untuk meladeni Manchester City di Wanda Stadium. Peluang masih terbuka sangat lebar. Dukungan fans plus tidak adanya aturan gol tandang menjadi salah satu faktor penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun