Mohon tunggu...
Agus Riyanto
Agus Riyanto Mohon Tunggu... Pembelajar -

berusaha untuk terus belajar dan terus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Matahari

6 Oktober 2018   05:34 Diperbarui: 6 Oktober 2018   05:54 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingat hampir tujuh purnama ini

menanti tangis manismu mengiring senyum syukur kami

hampir tujuh purnama itu pula ibumu menitikkan air mata

entah berapa kali aku mengusap dari pipi merahnya

dan kini, setelah hampir tujuh purnama berlalu

sikap nakalmu mulai menyiksa ibumu

itulah siksaan terindah yang dinanti ibumu

dan sebentar lagi, hadirmu akan menggantikan hadirku disisi ibumu

sayang...

kamulah jawaban doa-doa orang tuamu yang berlumur dosa

Tuhan mengirimmu untuk merekatkan hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun