Pendahuluan
Di banyak sudut kota, dari pasar tradisional hingga apotek modern, ada sebuah botol kecil yang namanya begitu familiar di telinga sebagian orang: Fufang. Cairan pekat berwarna gelap itu seolah menjadi rahasia umum. Konon, ia dipercaya mampu meredakan berbagai keluhan, mulai dari pegal linu, demam, hingga penyakit yang lebih serius. Harganya pun relatif terjangkau, sekitar dua puluh lima ribu rupiah per botol. Tak heran jika banyak orang yang memilih jalan pintas dengan menenggak ramuan ini ketimbang pergi ke dokter.
Begitu kuat keyakinan masyarakat pada botol kecil itu, hingga pertanyaan tentang keamanan dan kandungannya jarang sekali terucap. "Obat herbal alami pasti aman," begitu kira-kira logika yang diyakini banyak orang. Apalagi jika produk tersebut dijual di apotek. Bukankah itu sudah jaminan keamanan?
Namun, sebuah pengalaman menunjukkan bahwa keyakinan semacam itu kadang justru bisa menjadi jebakan yang berbahaya.
Awal yang Tampak Biasa
Seorang pria, sebut saja Si Fulan, mengalami demam yang tak kunjung reda hampir dua minggu lamanya. Awalnya, ia mencoba meredakannya dengan obat penurun panas yang dijual bebas. Beberapa hari kemudian, seorang teman menyarankan ia mencoba Vermint, kapsul berisi ekstrak cacing yang populer sebagai jamu penurun panas dan penambah daya tahan tubuh.
Dalam situasi tubuh yang tak kunjung pulih, Si Fulan menurut saja. Selanjutnya benar saja, setelah beberapa hari, demamnya perlahan mereda. Namun, rasa tidak nyaman di tubuhnya belum benar-benar hilang.
Hingga pada suatu hari, ia mendapat saran lain dari seorang teman yang meyakinkan: cobalah Fufang.
"Banyak yang sudah sembuh setelah minum ini. Cepat sekali khasiatnya," ujar temannya penuh keyakinan.
Si Fulan sempat ragu. Namun, melihat reputasinya yang sudah begitu dikenal, ditambah fakta bahwa obat itu bisa dibeli langsung di apotek, keraguannya pun perlahan menguap. Ia akhirnya membeli sembilan botol sekaligus, dan menghabiskannya hanya dalam lima hari. Setiap botol diminum dengan harapan tubuhnya segera benar-benar pulih.
Tanda-Tanda yang Mengkhawatirkan