Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Kecemasan Tak Lagi Biasa, Sebuah Catatan dari Penyintas

27 Juli 2025   16:25 Diperbarui: 29 Juli 2025   13:58 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gangguan kecemasan. (Sumber Gambar: Freepik.com via kompas.com)

Pendahuluan

Banyak tulisan tentang gangguan kecemasan lahir dari tangan para ahli: psikiater, psikolog, maupun tenaga kesehatan profesional. 

Mereka menuliskannya dengan pendekatan ilmiah, berdasarkan studi, diagnosis, dan terapi yang telah teruji. Semua itu penting dan sangat membantu.

Saya menuliskan ini dari sudut pandang seorang penyintas. Bukan untuk memberi diagnosis, tapi untuk berbagi rasa. Bukan untuk menggurui, tapi untuk menemani.

Tidak Semua Luka Berdarah

Tak semua sakit tampak kasat mata. Ada luka yang tak berdarah, namun perihnya mampu memenjara pikiran dan melemahkan semangat. 

Banyak orang pernah terjebak dalam fase itu: terbenam dalam gelombang kecemasan yang tak kunjung reda, seperti berjalan di tengah kabut tanpa arah, sendirian, seolah tenggelam di palung laut terdalam.

Saat Hidup Terasa Berat Tanpa Alasan yang Jelas

Pagi terasa seperti senja, malam seperti perang batin. Nafas berat, dada sesak, dan detak jantung tak menentu, meski tubuh tampak diam. Di luar, seseorang tampak tenang, namun di dalam pikirannya riuh tak terkendali. 

Kecemasan menyerang bukan karena ada masalah besar, tetapi karena segalanya terasa hampa, seperti langit yang mendung meski tak turun hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun