Aneh, entah mengapa rasanya jauh lebih tenang.
Seperti perahu yang melepas sauh di pantai,
Tak lagi gelisah diterjang ombak atau bayang-bayang,
Kehilangan arah atau karam dalam sesal yang landai.
Hening ini adalah hadiah, setelah badai.
Dulu, setiap helai napas adalah doa untukmu,
Cemas menjelma tirai yang menutup pandang.
Takut menjadi jurang, tempat hati kan jatuh,
Jika tiba-tiba kau berpaling, atau menghilang.
Kini, tak perlu takut lagi akan dipatahkan.
Karena apa yang rapuh telah kuizinkan jatuh,