Di sudut sunyi, hatiku berbisik pelan,
Memahat sebuah pagi yang tak ada dirimu.
Bukan lagi ruang yang sesak dalam penantian,
Namun lembar baru, di mana aku kan bertamu
Pada diriku sendiri, yang lama terabaikan.
Telah kuhidupkan api di tungku harap,
Bukan untuk menghangatkan kembali kenang yang lalu,
Namun membakar habis sisa-sisa cemas yang merayap,
Tentang janji yang tak sempat berujung temu.
Kini harap itu tunggal, tak butuh tanggap.