Mohon tunggu...
Agustine Ranterapa
Agustine Ranterapa Mohon Tunggu... Guru

Aku seorang Guru SD. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak pernah berjalan diatas air dan aku juga tidak mampu membela lautan. Tetapi yang aku tahu, aku adalah seorang pemimpin pembelajaran yang mencintai anak-anak didikku. Karena menurutku seni tertinggi seorang guru adalah bagaimana ia menciptkan kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan pengetahuan". Alhamdulillaah ditakdirkan menjadi seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi || Hembusan Senja Dan Aksara Bernama Rindu

7 Oktober 2025   17:06 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi Rafeeq Mathaqiyah Raph (India)

Angin sore datang membawa aroma yang kukenal,

Aroma kenangan yang tak pernah menjadi fana.

Ia menyentuh pipi, selembut sentuhan yang kekal,

Lalu merasuk ke relung jiwa, menciptakan jeda.

Di bawah langit yang mulai berdarah jingga,

Aku duduk sendiri, di antara batas senja dan sepi.

Mendengar daun-daun berbisik lirih, tak terhingga,

Mengulang kembali janji, mengulang kata yang kau beri.

Mereka adalah saksi bisu, para pendengar yang setia,

Mengukir setiap aksara yang pernah terucap di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun