Dalam setiap rintik rindu yang jatuh membasahi jiwa,
Aku tak lagi terdiam, tak lagi hanya merana.
Sebab di sana, sebuah janji terukir tak terhapuskan,
Sebuah metamorphosis hati yang perlahan kukunyahkan.
Aku belajar, sungguh, untuk menjadi seekor kupu-kupu,
Menanggalkan kepompong kelam yang membelenggu waktu.
Sayapku kini terentang, meski masih rapuh dan muda,
 Menggenggam tekad baja, menghadapi segala sengketa.
Aku harus terbang, harus meninggalkan musim yang nyaman,
Menjelajahi bentangan langit, menantang badai dan ancaman.